Kabar Tokoh

Ditanya Lebih Enak Zaman SBY atau Jokowi, Yusril Ihza Mahendra: Semua Itu Enggak Ada Enaknya

Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yusril Ihza Mahendra

"Ada ketegasan, tapi tidak tahu mungkin apa yang harus dilakukan secara tepat," jawab Yusril.

Joko Widodo (Jokowi)

"Pak Joko Widodo sederhana, simpel dan bisa mendengarkan pendapat-pendapat orang lain," kata Yusril.

"Makin banyak pendapat yang baik yang disampaikan kepada beliau, itu akan makin baik jalannya pemerintahan di bawah kepemimpinan beliau."

Jokowi Berikan Senyum Sumringah saat Temui Yusril Ihza Mahendra, Sebut Kawan Lama

Pilihan Era Pemerintahan

Pembawa acara lantas memberikan pertanyaan kepada Yusril untuk memilih era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau Jokowi.

"Sebagai warga negara Indonesia, enakan zaman siapa? SBY atau Jokowi?" tanya pembawa acara.

"Semua itu enggak ada enaknya, ada aja kekurangan-kekurangannya, dan kalau sudah enak saya enggak bisa berbuat apa-apa lagi. Sudah terima saja, justru tidak enak itu saya berbuat," kata Yusril.

Urutan Pekerjaan yang Paling Enak

"Dari 3 profesi, pengacara, ketua umum partai politik atau menteri, mana yang paling enak urutannya?" tanya pembawa acara.

"Paling enak jadi advokat, yang kedua jadi akademisi, oh ini harus milih ya? Jadi menteri lebih enak daripada jadi ketua umum partai," pungkas Yusril.

Disebut Yusril Dukung Capres Tertentu, Hotman Paris: Ada Halangan bagi Saya Tangani Kasus Politik

Sebelumnya diberitakan, Yusril Ihza Mahendra membeberkan alasannya menjadi kuasa hukum pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin.

Awalnya, panelis yang juga Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Center (SMRC) Djayadi Hanan menanyakan alasan Yusril Ihza mau menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin tanpa dibayar.

Djayadi Hanan mengutip pernyataan Yusril Ihza Mahendra yang menyebut dalam koalisi politik selalu ada 'take and give'.

"Bang Yusril selalu mengatakan di banyak tempat, bahwa dalam koalisi atau dalam kerja sama politik itu selalu ada take and give, Bang Yusril sudah memberikan give-nya dengan menjadi kuasa hukum, sekarang take yang sudah Bang Yusril dapat apa dari kubu Jokowi-Ma'ruf?" kata Djayadi Hanan.

Halaman
123