"Bukan (gerakan politik), biar saya jelaskan, ini gerakan menuntun keadilan. Mereka datang karena masih merasakan ketidakadilan di era pak Jokowi," papar Ferdinand.
"Saya setuju Ferdinand tidak dapat ketidakadilan. Karena tadinya dukung Jokowi tapi enggak dapat jabatan apa-apa. Makanya merasa tidak adil," ujar Kapitra yang kemudian memancing emosi Ferdinand.
Mereka pun berdebat hebat mempertahankan argumennya masing-masing.
Najwa shihab pun tampak cukup kewalahan melerai keduanya yang tak mau berhenti berbicara.
"Itu gerakan moral, bukan gerakan politik," tegas Ferdinand.
"Salah, itu jelas gerakan politik," Kapitra tak kalah tegas.
"Coba buktikan, dimana politiknya?" tantang Ferdinand
"Orang-orang yang berkumpul itu adalah pendukung Prabowo dan Sandiaga Uno, jadi itu adalah gerakan politik," papar Kapitra.
"Oh jelas, mereka disana karena mereka menuntuk ketidakadilan, makanya mereka mendukung Pak Prabowo," ujarnya
"Gerakan ini adalah gerakan moral yang akan bermuara pada politik untuk menuntut perubahan. Dimana gerakan politiknya?" tambah Ferdinand.
"Nah itu dia, itu gerakan politiknya!," kata Kapitra.
Najwa yang mencoba menginterupsi pun akhirnya berhasil melerai keduanya.
Ia lantas langsung meminta pendapat Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf yang lain, Tedjo Edhy Purdijatno.
Tedjo menjelaskan jika pihaknya tidak menginterupsi pertemuan tersebut.
"jadi mempersilahkan saja. Tujuan utama mereka itu kan ingin bersilaturahmi," jelasnya. (*)