Menanggapi itu, Dedi Gumelar lantas melontarkan pertanyaan, "Boni Hargens ada enggak di situ?"
"Sebentar, artinya ada yang tidak beres di kepala para politisi, di dalam merancang demokrasi ini, di dalam melaksanakan praksis politik, ada yang tidak beres," ujar Boni.
"Saya luruskan, pelaksana 212 itu bukan politisi," sahut Dedi.
"Exactly tapi ada simbol politik di sana, Anda cek ada gambar Prabowo, Anda cek ada spanduk, saya bisa tunjukkan kepada Anda nanti," jawab Boni.
"Artinya bahwa ini sudah masuk wilayah kampanye, makanya saya bilang Bawaslu bangun dari tidur, evaluasi ini sebagi pelanggaran," balas Boni dengan nada keras.
Menanggapi pernyataan tersebut, Dedi Gumelar protes kepada Karni Ilyas.
• Mahfud MD Tanggapi soal Orang Gangguan Jiwa yang Dapat Hak Pilih di Pemilu 2019
"Bang Karni jangan panjang-panjang dong, eh Bro jatah orang jangan diambil habis-habisan," ujar Dedi disambut tepuk tangan riuh di studio.
Boni pun terus melanjutkan omongannya dan melebar ke pemilihan Dedi sebagai anggota dewan.
Dedi pun lantas berteriak, "Bang Karni saya boleh pulang enggak Bang Karni?"
Mendengar permintaan dari Dedi, Karni Ilyas dan Aa Gym yang hadir di sana memberi peringatakan kepada Boni agar tidak menyerobot terlalu lama penjelasan narasumber lain.
Dedi kemudian kembali menegaskan bahwa Bawaslu telah menyatakan bahwa Reuni 212 tidak mengandung unsur kampanye.
Simak video lengkapnya berikut ini:
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)