Tak hanya para ulama, seluruh pihak juga diharapkan tak berlarut membenci satu sama lain hanya karena Pilpres.
"Kita tidak bisa merubah orang lain dengan kata-kata. Allah yang merubah.
Mudah mudahan ketulusan mencintai negeri ini dibarengi dengan kata-kata terbaik, sikap terbaik, sehingga masalah kita ini bisa membuat kita memberi yang terbaik bagi negeri ini.
• Debat soal Politisasi Reuni 212 dengan Boni Hargens di ILC, Dedi Gumelar: Saya Boleh Pulang Enggak?
Terakhir, pilpres itu penting, tapi bukan segala-galanya, jangan sampai karena pilpres kita kehilangan kejernihan berfikir, akal sehat, akhlak cara bicara menulis, bersikap, cenderung tidak baik.
Mau apa kita punya presiden tapi kehilangan akhlak, kebersamaan kita. jangan sampai karena Pilpres kita tidak nyaman dengan saudara, tetangga, teman kantor.
Pilpres itu anggap saja berlomba-lomba menjadi yang terbaik. yang menang pilpres ini yang paling lurus niatnya paling lurus perjuangannya. mau jadi presiden atau tidak itu takdir Allah.
Mau di bagaimanapun yang menetapkan presiden itu Allah.
Ayo kita gunakan cara terbaik. Mari kejadian demi kejadian tenang, pakai hati," ujar Aa Gym.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)