Terkait kaburnya 113 Napi di Banda Aceh, personil Polda Aceh bersama dengan Polresta melakukan pengejaran ratusan tahanan yang kabur dari Lapas.
Peristiwa tersebut terjadi saat hujan deras dan menghebohkan masyarakat sekitar.
Dilansir dari Serambinews, suasana mencekam terlihat ketika rombongan polisi mengepung Lapas.
Menurut keterangan seorang warga, tidak jauh dari lokasi kaburnya napi tersebut, terdengar rentetan suara senjata.
Diduga, suara tembakan tersebut berasal dari arah sawah tanpa ada penerangan lampu.
• Kabur dari Malaysia, 8 TKI Asal Aceh Terlantar di Entikong setelah Berjalan Kaki 3 Hari 3 Malam
3. 20 berhasil ditangkap
Menurut penuturan dari Kapolsek Ingin Jaya, Tri Andi Dharma, sampai Jumat dini hari, pihak kepolisian berhasil mengamankan 20 napi dimana 17 diantaranya telah dikembalikan ke Lapas Banda Aceh.
Mereka ditangkap di berbagai lokasi yang berbeda, seperti perumahan, loteng rumah warga, bahkan sampai di dalam lumpur sawah.
“Ke-20 orang ini merupakan napi narkoba,” ungkap Iptu Tri, Jumat (30/11/2018) dini hari.
Diketahui tercatat sebanyak 113 napi kabur dari total 726 napi yang berada di Lapas Kelas II-A Banda Aceh.
Dalam suasana hujan deras, mereka melarikan diri dengan cara merusak kawat pembatas di ruang kunjungan LP, menghancurkan tiga jendela berjeruji besi, sebelum akhirnya lari dan hilang ke dalam persawahan di depan fasilitas itu yang minim pencahayaan.
• Ini Sumber Kekayaan Keluarga dan Ayah Jusup Maruta Cahyadi Crazy Rich Surabayan
4. Napi rampas motor warga
Kerusuhan yang akhirnya membuat 113 Napi kabur dari Lapas Banda Aceh juga berefek pada warga yang berada di lokasi kejadian.
LP Lambaro ini berada di lokasi persawahan yang berdekatan dengan beberapa pemukiman padat penduduk seperti Pagar Air, Ingin Jaya dan Aceh Besar.
Saat para tahanan tersebut kabur, mereka sempat melakukan tindakan kekerasan berupa perampasan kendaraan milik seorang warga Gampong Bayu, yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi Lapas.