Hal itu ia sampaikan menanggapi adanya pendapat yang menyatakan acara tersebut merupakan agenda mendukung capres-cawapres di Pilpres 2019.
"Ya, ini kan reuni, bukan mendukung paslon (pasangan calon). Jadi kalau mau ikut ya ikut saja," ucap Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2018).
5. Ahmad Basarah: Yang penting sesuai koridor hukum
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Basarah, tak menilai kegiatan reuni 212 sebagai ancaman bagi kubu petahana, dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com.
Ia juga menilai kegiatan reuni itu harus dihormati.
Namun demikian, Basarah hanya mengimbau agar kegiatan itu dilakukan sesuai dengan koridor hukum.
"Jadi sepanjang semangat dan niat berkumpul, bereuni dan lain sebagainya dalam bingkai NKRI tak perlu dikhawatirkan, apalagi dianggap satu ancaman," ujar Basarah, di Kantor Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2018).
"Kita hormati, semangat untuk berkumpul secara lisan, yang penting sesuai koridor hukum," imbuhnya.
6. Anies Baswedan: Saya datang Insya Allah
Meski bukan sebagai alumni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku bakal hadiri acara Reuni Akbar Alumni 212 yang diselenggarakan di Monumen Nasional (Monas) pada Minggu, 2 Desember 2018, dilansir dari Tribunnews.com.
Penyelenggaraan reuni ini merupakan kali kedua setelah juga dilakukan pada tahun 2017 lalu.
"Seperti tahun lalu, saya datang juga meskipun saya bukan alumni. Tapi saya datang Insya Allah," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018).
7. Ma'ruf Amin: Kalau ada agenda politiknya, tidak perlu
Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menuturkan Reuni Akbar 212 boleh diadakan, namun dengan satu catatan.
"Kalau hanya untuk kekeluargaan dan silaturahmi (tidak apa-apa), tetapi kalau ada agenda politik ya tidak perlu," ujar Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Selatan, Selasa (13/11/2018), dikutip dari Tribunnews.com.
Di satu sisi, Ma'ruf Amin menyebut urusan reuni 212 sudah selesai, sehingga reuni tersebut dirasa tidak perlu.
"Untuk apa?" ujarnya.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)