"Kalau menyampaikan sesuatu orang lain itu di ruang publik itu menurut saya agak berat. Karena akan berhadapan dengan kelompok lain yang berbeda,"
"Pandangan saya itu terutama bagaimana pandangannya terhadap kelompok lain yang berbeda," tutur Agus Muhammad.
Di sisi lain, Karni Ilyas kemudian menanyakan apakah Ustaz Tengku Zulkarnain masuk dalam 50 penceramah yang radikal atau tidak.
"Kalau itu bukan, kami tidak sampai kesana, menganilis khotbahnya, dan saya kira BIN (Badan Intelijen Negara) yang berhak menjawab," jawab Agus Muhammad.
"Tapi saya ingin menambahkan begini, saya tidak menyebut ini penelitian, tapi lebih tepatnya studi. Kesimpulan kami yang disampaikan, ini lebih bersifat indikatif ketimbang konklusif,"
"Artinya kami sadar betul bahwa ini tidak mungkin mewakili keseluruhan yang ada di sana, Ini jangan dilakukan generalisasi karena berbahaya,"
"Tetapi walaupun ini bersifat indikatif dan belum konklusif belum tentu yang kami temukan itu salah, atau belum tentu yang kami temukan itu cerminan dari realitas yang sebenarnya,"
"Bisa jadi realitas yang sebenarnya itu lebih parah atau bisa juga sebaliknya realitas yang sebenarnya itu lebih moderat."
• Di ILC, Sudjiwo Tedjo Beri Sindiran untuk Timnas dan Wartawan yang Disambut Tepuk Tangan
Sebelumnya, Agus Muhammad menjelaskan proses studi sehingga menghasilkan data 41 dari 100 masjid pemerintah di Jakarta, terpapar radikalisme.
Kriteria objek yakni yang pertama berada di Jakarta, kemudian Masjid bukan mushola, yang ketiga ada kegiatan tambahan di luar sholat berjamaah.
Agus menuturkan dalam menstudikan 100 masjid, relawan sebanyak 100 diturunkan untuk merekam 4 kali khotbah Jum'at berturut turut dalam satu bulan.
Dalam menentukan relawan, Agus mengatakan pihaknya menentukan dengan rekomendasi dari orang-orang terpercaya.
"Tugas relawan, merekam khotbah jumat, yang kedua merekam videonya, untuk memastikan suara di audio dan videonya sama, dan yang ketiga adalah mengambil bahan gambar bacaan yang ada disana," ujar Agus.
"Nah hasil rekaman di analisis oleh 5 orang yang mempelajari"
Kemudian dalam menganalisis, Agus menuturkan ada 5 hal kriteria menentukan masjid teridentifikasi radikal atau tidak.