Terkini Daerah

7 Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu di Pulau Maratua Diduga Keracunan Kerang, 1 Meninggal Dunia

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pulau Maratua

TRIBUNWOW.COM - Masyarakat Kabupaten Berau dihebohkan dengan kabar adanya berita keracunan kerang, Kamis (22/11/2018).

Dilansir dari TribunKaltim.com, diduga ada tujuh orang di Pulau Maratua keracunan kerang.

Bahkan, satu di antaranya meninggal dunia dan telah dimakamkan.

Camat Pulau Maratua, Marsudi mengatakan ketujuh orang itu merupakan pengungsi dari bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Barat.

Mereka mengungsi di rumah keluarga masing-masing di Pulau Maratua.

Kasus Mayat di Dalam Drum, Pelaku Ternyata Berjumlah Dua Orang

Menurut keterangan Marsudi, tujuh orang tersebut sempat dirawat di Puskesmas Maratua.

“Mereka dilarikan ke Puskemas Maratua, tetapi satu orang meninggal dan sudah dimakamkan, sedangkan yang enam orang sudah dipulangkan,” kata Marsudi, Kamis (22/11/2018).

Warga yang meninggal itu bernama Sunarni.

Sunarni merupakan pengungsi Palu yang tinggal di rumah kelurganya di Kampung Teluk Harapan, Kecamatan Pulau Martua.

Momen Baiq Nuril Terdiam hingga Harus Disentuh Najwa Shihab untuk Bisa Menjawab Pertanyaan

Kendati demikian, Marsudi masih belum yakin secara pasti apakah Sunarni meninggal lantaran melahap kerang.

“Malam kemarin mereka memang mengonsumsi kerang, tapi tidak tahu apakah keracunan kerang atau ada sebab yang lain. Bisa jadi karena faktor usia. Karena yang meninggal ini berusia 60 tahun,” ungkap Marsudi.

Di wilayah pesisir, termasuk Kabupaten Berau, kerang merupakan makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat baik di acara formal maupun acara informal.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Berau, dr Abdul Jabaar mengaku belum tahu menahu soal peristiwa tersebut.

Dirinya belum mendengar persoalan ini lantaran ia sedang berada di luar daerah.

Namun, menurut keterangan Abdul Jabaar atau Jaka, kerang adalah biota laut yang berfungsi sebagai penyerap polutan.

Alasan Jokowi Pilih Andika Perkasa sebagai KSAD: Semuanya Komplet

Halaman
12