Begitulah, Indonesia ini disusun oleh ide2.
Dan kita semua mustahil memimpin Republik ini tanpa memahami idenya berasal dari Mana. Maka memilih pemimpin RI adalah mengetahui apa ide yg Ia bawa.
Bukan ketampanan, keunguan atau Gimmic semata. #Pemilu2019 #Pilpres2019 tks," tulisnya.
• Dipuji Fahri Hamzah Pintar Debat, Budiman Sudjatmiko: Debat Itu Nama Tengah Saya
Sementara itu, KPU melalui Komisionernya Wahyu Setiawan menyebut, pihaknya telah membuat rancangan mengenai pelaksanaan debat capres-cawapres Pemilu 2019.
Rancangan tersebut misalnya, pelaksanaan debat yang diagendakan dilakukan sebanyak lima kali.
Debat baru akan dimulai pada tahun 2019 dengan rentang waktu yang sedang dalam pembahasan.
Formatnya ada tiga, yaitu debat pasangan capres-cawapres, debat capres, dan debat cawapres.
"Tetapi saat debat capres, cawapresnya hadir. Pada waktu debat cawapres, capres hadir. Jadi saling hadir semua," kata Wahyu di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).
Menurut Wahyu, pihaknya saat ini sudah mulai mengidentifikasi isu-isu utama yang akan dijadikan sebagai materi debat.
Panelis dan sejumlah narasumber dalam hal ini juga akan dilibatkan untuk merumuskan isu.
• Sebut Pilpres 2019 Kehilangan Makna, Fahri Hamzah: Ayolah KPU yang Kreatif Dikit Dong
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan, KPU akan mengadakan penggodokan rencana debat capres-cawapres bersama tim pakar.
Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno, Pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019 (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)
"Jadi rancangan waktunya sudah, isunya sudah, tim pakar sudah, calin panelis sudah, calon moderator sudah, jadi rancangan itu sudah, hanya memang itu baru akan dilakukan di 2019, tapi rancangan2 itu sudah ada," jelasnya yang dikutip Kompas.com. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)