TRIBUNWOW.COM - Perusahaan teknologi asal Indonesia, yakni PT Karya Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan Go-Jek, kini diberitakan tengah mengembangkan sayap ke Singapura.
Melansir dari Business Insider, Selasa (13/11/2018), perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim ini akan bermitra dengan DBS untuk menawarkan opsi pembayaran dan fasilitas bagi para pengendara di Singapura.
Rencananya, Go-Jek akan meluncurkan aplikasi betanya di Singapura dalam beberapa minggu ke depan.
Presiden Go-Jek, Andre Soelistyo mengatakan bahwa hal ini bertujuan untuk mempermudah kehidupan masyarakat Singapura.
"Dengan bergabung (Go-Jek dan DBS), kami bisa menyatukan sumber daya dan fokus untuk mempermudah kehidupan masyarakat Singapura," ujarnya.
"Kami mengetahui bahwa banyak warga Singapura ingin lebih banyak pilihan di sektor ini dan kami percaya kami bisa memenuhi keinginan mereka," imbuhnya.
• Pesan Pijat Red Dragon dari Gojek, Bule Australia Kaget dan Ditertawakan Istri
Andre juga menyebut komunitas pengemudi di Singapura juga menyambut positif dengan datangnya Go-Jek ke Negara Singa tersebut.
"Tanggapan dari komunitas pengemudi sejak kami membuka pra pendaftaran sangat luar biasa, dan kami yakin dengan bekerjasama bersama DBS, kami akan melihat respons yang luar biasa pula dari para konsumen di Singapura,".
Business Insider memberitakan bahwa partnership antara Go-Jek dan DBS selanjutnya akan diperluas ke negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Go-Jek sering dilihat sebagai aplikasi pesaing dari Grab, yang berasal dari Singapura-Malaysia.
Tak hanya menawarkan moda transportasi, Go-Jek juga menawarkan beberapa fasilitas misalnya delivery makanan (Go-Food), pengiriman barang (Go-Send), serta layanan lainnya.
Go-Jek rencananya akan mereplikasi layanan ini di Singapura, Vietnam, Thailand dan Filipina.
Diberitakan sebelumnya, Perusahaan Startup yang bergerak sebagai penyelia aplikasi booking transportasi GO-JEK kini mengembangkan sayapnya ke Vietnam.
Dilansir TribunWow dari Kompas.com, Go-Jek mengadakan Acara Grand Launching Go-Viet di di Hotel Melia Hanoi, Vietnam pada hari Rabu (12/9/2018).
• Gojek Kembangkan Sayap ke Vietnam dengan nama Go-Viet
Peluncuran Go-Viet ini dihadiri oleh CEO Go-Jek Nadiem Makarim dan CEO Go-Viuet Nguyen Vu Duc.
Nadiem Mengatakan Go-Viet dikembangkan khusus ke Vietnam bertujuan bukan untuk hanya memudahkan pengguna di Vietnam, tapi juga meningkatkan kesejahteraan para mitra.
"Go-Viet merupakan dikembangkan khusus untuk Vietnam. Go-Viet bertujuan bukan saja untuk memudahkan pengguna di Vietnam, tapi juga meningkatkan kesejahteraan para mitra," kata Nadiem
Nadiem menambahkan Go-Jek memberikan teknologi, pengetahuan operasional serta inverstasi untuk Go-Viet yang menjadi mitra Go-Jek di Vietnam.
Naidem mengklaim sejak dimulainya ekspansi pada 1 Agustus 2018, Go Viet telah menguasai 35 persen pangsa pasar ride-sharing di Vietnam.
• Gojek Naikkan Tarif per Kilometer untuk Layanan Tengah Malam
Di Vietnam, Go-Viet adalah pemain baru yang harus bersaing dengan beberapa ride-sharing yang sudah eksis sebelumnya seperti seperti Grab, Aber, MVL, FastGo, Vato dan Mai Link Bike.
CEO Go-Viet Nguyen Vu Duc sependapat dengan pernyataan Nadiem Makarim.
Nguyen mengatakan bahwa Go-Viet mengandalkan tiga elemen yakni angkatan kerja yang mumpuni, tim lokal yang mengetahui pasar dan dukungan dari Go-Jek sendiri.
Nguyen menambahkan Go-Viet sudah banyak belajar dari keberhasilan Go-Jek di Indonesia, dan dia yakin bisa menciptakan yang sangat positif dan besarnya di Vietnam. (*)