Ia hanya mengatakan bahwa ada politisi atau kelompok yang selalu berkomunikasi dengan cara menakut-nakuti.
Kiai Ma'ruf menjelaskan bahwa wajar jika ada politikus dan kelompok membangun isu pesimisme untuk mendapatkan kekuasaan.
Namun Kiai Ma'ruf menjelaskan jika seharusnya komunikasi untuk meraih kekuasaan harusnya dilakukan dengan cara dan nilai-nilai yang benar.
“Tentu ada nilai-nilai yang harus kita jaga, nilai nilai itu tentu berbasis pada nilai nilai nasional kita, terutama pada nilai Pancasila, nilai kekeluargaan, kebersamaan, solidaritas, itu salah satu hal yang harus kita jaga,” terangnya.
• Gerbong Bianglala di Sekaten Jogja Terbalik, Petugas Sebut Masalah di Ketidakseimbangan Wahana
Sebelumnya, istilah 'politik genderuwo' diungkapkan oleh Presiden Jokowi saat melakukan agenda kerja di Tegal.
Sambil membagikan 3.000 sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jokowi menjelaskam bahwa politikus harus menggunakan etika yang bak dan sopan santun yang benar.
Cara propaganda yang menakutkan dan membuat kekhawatiran dikatakan Jokowi akan menakut-nakuti seperti 'genderuwo'.
(TribunWow.com/Nila Irda)