Kalau saja Saya tidak pernah membantu mrk tentu Saya tidak Perlu kecewa karena film ini tdk akan pernah ada.
Saya tidak bisa diam saja karena ini cerita Papa saya Yg mrk buat namanya kejujuran dan kebenaran tetap harus Di utanakan Apapun alasannya kan mottonya juga BTP.
Saya uda ber x2 mencoret transkrip meminta buang semua andengan bohong Ttp Ternyata mrk sudah selesai shooting baru kasih kita baca transkrip dan baru minta kita support dan approved.
Untung akhirnya BTP ikut campur minta dengan keras buang semua cerita bohong, Kalau tidak Engak kebayang film jadinya spt apa.
Well semua cerita bohong Uda Di buang Yg lain ya uda terpaksa Di Trima walaupun tdk sesuai Ttp ya uda lah Penting engak ada kebohongan dan tidak merugikan BTP.
Untuk film saya Sudah minta ber x2 gambaran Papa saya Diisesuai kan dgn Papa saya Ttp karena mrk uda selesai shooting baru kasih liat transkrip ke kita .,
ya jadi Sedih kok Papa saya kayak gitu cara pakaiannya gayanya semua beda.
Untunglah semua bagian2 bohong tdk sesuai aslinya Sudah Di cutt itupun setelah koko Ahok sendiri Yg minta baru mrk mau cutt bagian2 tsb.
Akhirnya keluarga terpaksa trima tidak sesuai dengan true story asal ada foto2 asli kami Di masukan di film tsb.
Saya tidak tega nonton gambaran ttg papa saya dengan Gaya Yg bukan Papa saya.
Buat yang mau nonton Silakan aja ambil positipnya aja kayak koko yuyu ( Basuri )," tulis Fifi.
Diketahui, dalam film ini, sosok Ahok diperankan oleh Daniel Mananta, sedangkan Fifi diperankan oleh Jill Gladys.
Sedangkan sosok ayah Ahok (Kim Nam) diperankan oleh Chew Kin Wa.
Film ini menceritakan tentang keluarga Ahok di Belitung Timur.
Film tersebut berfokus pada kesuksesan keluarga Kim Nam, ayah Ahok, dalam mendidik anak-anaknya, bukan pada kisah politik.
Sifat Kim Nam yang dermawan dan pekerja keras menurun pada Ahok hingga dirinya dapat menjadi pebisnis sukses hingga menjadi Bupati Belitung Timur.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)