TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menanggapi pernyataan Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin, Arya Sinulingga, yang menyinggung soal visi-misi pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itu diungkapkan Ray Rangkuti dalam tayangan 'Apa Kabar Indonesia Malam' di tvOne, Kamis (18/10/2018).
Dikutip dari Tribunnews, Arya menyebut, visi misi pasangan Prabowo-Sandiaga seperti zaman orde baru.
• PAN Disebut Fokus Pileg dan Tak Kampanyekan Prabowo-Sandi, Edy Soeparno: Sungguh Tidak Mendasar
Menurut Arya, visi misi yang ditawarkan tidak memiliki ukuran target kerja yang jelas.
Menanggapi hal itu, Ray Rangkuti mengatakan jika visi misi antara masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden tidak jauh berbeda.
Menurutnya, visi misi baik pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga memiliki sejumlah kesamaan secara umum, seperti berbicara soal kemandirian dari ekonomi hingga kebudayaan.
"Saya pikir kalau dibaca dua-duanya sebetulnya enggak terlalu jauh berbeda, visi misi di antara Jokowi dengan Prabowo, ini tidak bicara soal program aksi," kata Ray Rangkuti.
"Intinya visi misinya enggak akan lari dari Undang-Undang Dasar 1945 dan juga Pancasila, secara umum begitu," imbuh dia.
Lebih lanjut, Ray Rangkuti mengatakan, perbedaan antara kedua pasangan capres-cawapres itu terletak pada program aksi yang merupakan turunan dari visi misi.
"Jadi yang membedakan di antara kedua belah pihak ini, menurut saya bukan pada perangkat visi dan misi, tapi itu jelas pada program aksi apa yang akan dilakukan, kasus per kasus," ungkap Ray Rangkuti.
• Adu Pendapat dengan Arsul Sani terkait Akuisisi Saham Freeport, Dahnil Anzar: Jujur Itu Penting
Ray Rangkuti juga menyinggung pernyataan Arya Sinulinga yang sebelumnya mengatakan visi misi Prabowo-Sandiaga seperti zaman orde baru.
Dirinya menilai, maksud pernyataan Arya bukan untuk membandingkan visi misi namun dalam kerangka memancing persepsi publik.
"Maksud dari Pak Arya itu tidak murni dalam kerangka membandingkan (visi misi), tapi dalam kerangka memancing persepsi publik," ujar Ray Rangkuti.
"Benar tidaknya (pernyataan zaman orde baru) memang menurut saya itu bukan tujuannya," ungkap dia menambahkan.
Simak video selengkapnya di bawah ini: