Terkait banten yang digunakan untuk pernikahan ini, kata Ida Kanjeng, sejumlah banten disiapkan di Bali.
Di Swiss pihaknya hanya tinggal ‘nanding’ atau merangkai.
Namun untuk menghindari permasalahan di bandara, khususnya untuk kelapa tua yang dalam prosesi berfungsi sebagai banten pejati, pihaknya memilih membelinya langsung di Swiss.
“Kelapa tua untuk pejati didapat di Swiss, tepatnya di super market,” ujarnya.
Kata Ida Kanjeng, setiap prosesi upacara digelar seperti perkawinan Hindu di Bali.
Mulai dari upacara sudi wedani, yang merupakan syarat untuk melaksanakan perkawinan secara Hindu, biokaon hingga mekalan-kalan.
• Mobil yang Ditumpangi Model Cantik Bersama Teman Prianya Masuk Jurang, Tak Ada Tanda-tanda Mengerem
Namun sebelum menggelar perkawinan ini, kedua mempelai diwajibkan menggelar pernikahan secara legal sipil terlebih dahulu.
“Banten perkawinan komplit, biokaon, banten mekalan-kalan, dan lainnya. Termasuk juga ada prosesi mepejati,” ujarnya.
Tampak para undangan yang hadir, menggunakan pakaian casual, ada juga yang menggunakan jas.
Lihat Videonya di sini:
Artikel ini telah tayang di tribun-Bali.com dengan judul VIDEO Perkawinan Bule dengan Upacara Hindu Bali di Swiss, Dengar Lantunan Gayatri Mantramnya!