Kembali pada AM IMF-WB di Bali. Tentu IMF dan WB lega, senang, memuji.
Bukan cuma pidato itu unik, tak terpikir oleh Presiden lain dan tak ada presidennya dalam sejarah dunia. Tapi karena mereka disindir pun tidak. Padahal Presiden pernah pidato tajam mengkritisi IMF dan WB.
Kini hajat kolosal di Bali kelar. Apa hasilnya? Adakah sikap Indonesia atau gagasan Presiden yang diadopsi IMF-WB bagi pengelolaan ekonomi global? Namun sejumlah komitmen ekonomi yang diteken di sana kelihatannya cukup menghibur. Bangsa ini sedang sangat butuh harapan. Apapun.
Tentang bukti keunggulan Presiden menghibur, pembaca bisa menambahi sendiri. Saya cuma mau mengingatkan: fungsi hiburan adalah membuat kita lupa sejenak pada masalah atau kesulitan hidup yang nyata.
Dari sisi membuat lupa itu, Presiden kita sungguh sukses dan banyak jasanya," kicau Rachland.
• Kritisi soal Utang, Kwik Kian Gie: Yang Saya Amati Kecenderungan Jokowi Gak Mau Tau Pokoknya Ini
Sementara itu, sebelumnya Jokowi menyampaikan kepada para pemimpin keuangan dunia untuk waspada dan meningkatkan kerja sama dalam menghadapi perkembangan ekonomi global saat ini, Jumat (12/10/2018).
Presiden Jokowi mengibaratkan gejolak perekonomian global yang saat ini sedang berlangsung bak series 'Game of Thrones'.
"Akhir-akhir ini, hubungan antar negara-negara ekonomi maju, semakin lama semakin terlihat seperti “Game of Thrones," ucap kepala Negara itu.
Jokowi pun menjelaskan, kemiripan tersebut karena saat ini negara-negara maju tengah mengalami ketidakselarasan yang menimbulkan peningkatan harga minyak dunia, pergolakan mata uang yang efek negatifnya banyak dirasakan negata berkembang.
"Balance of power dan aliansi antar negara-negara ekonomi maju sepertinya tengah mengalami keretakan. Lemahnya kerjasama dan koordinasi telah menyebabkan terjadinya banyak masalah. Seperti peningkatan drastis harga minyak mentah dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang," jelas Jokowi seperti yang dilansir dari Tribunnews.com.
• Mahfud MD Jelaskan soal Negative dan Black Campaign hingga Minta Pelaku Politik Tak Melakukannya
"Dalam serial 'Game of Thrones,' sejumlah Great Houses, Great Families bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali “The Iron Throne”,"
“Mother of Dragons menggambarkan siklus kehidupan. Perebutan kekuasaan antar para “Great Houses.” itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar."
"Seiring perputaran roda, satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan."
"Dan setelahnya, House yang lain berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain."
"Namun yang mereka lupa tatkala para Great Houses sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara."