Agenda Presiden

Pakai Analogi Perang 'Game of Thrones' saat Pidato di IMF-WB, Jokowi Singgung Amerika Serikat

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi saat berpidato di IMF, Jumat (12/10/2018).

Dan setelahnya, House yang lain berjaya dengan menjatuhkan House yang lainnya.

Jokowi menuturkan, adanya ancaman Evil Winter tersebut, akhirnya membuat mereka sadar tidak penting siapa yang menduduki The Iron Throne.

Menurut Jokowi, hal itu sama seperti keadaan dunia saat ini.

Ia menuturkan yang terpenting adanya kekuatan bersama untuk mengalahkan ancaman peperangan yang datang.

“Yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter, agar bencana global tidak terjadi, agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak-poranda yang menyengsarakan kita semuanya,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi Analogikan Kondisi Ekonomi Global Saat ini dengan Cerita Serial Game of Thrones

Kemudian Jokowi mengutip pernyataan yang disampaikan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres, mengenai upaya skala besar pencegahan kehancuran dunia.

Menurut Jokowi, kini bukan waktunya untuk rivalitas dan kompetisi namun waktunya untuk bekerja sama.

“Sekali lagi, apakah sekarang ini merupakan saat yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi? Ataukah saat ini merupakan waktu yang tepat untuk kerjasama dan kolaborasi."

"Apakah kita terlalu sibuk untuk bersaing dan menyerang satu sama lain sehingga kita gagal menyadari adanya ancaman besar yang membayangi kita semuanya."

"Apakah kita gagal menyadari adanya ancaman besar yang dihadapi oleh negara kaya maupun miskin, oleh negara besar ataupun negara kecil?” tutur Jokowi.

Menyinggung bagian akhir cerita Game of Thrones yang akan keluar tahun depan, Jokowi menebak apa yang akan terjadi.

Menurut Jokowi, pada akhirnya akan berisi pesan moral bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan, bukan hanya bagi yang kalah tapi juga bagi yang menang.

Khabib Nurmagomedov Kirim Surat Terbuka dan Ancam Hengkang dari UFC

“Ketika kemenangan sudah dirayakan, dan kekalahan sudah diratapi barulah kemudian kedua-duanya sadar bahwa kemenangan maupun kekalahan di dalam perang selalu hasilnya sama yaitu dunia yang porak-poranda,” ucap Jokowi.

Jokowi menambahkan, tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran, tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi yang terbesar di tengah dunia yang tenggelam. (TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)