Menurut Jokowi, ada banyak negara yang berminat pada pertemuan itu.
Jokowi mengungkapkan, jika banyak yang berebut mengikuti pertemuan itu, pasti sebagai tuan rumah, akan memiliki dampak yang baik untuk Indonesia.
• Sindir Tim Sukses Prabowo soal IMF, Ruhut Sitompul: Jangan Ajari Ikan Berenang
“Annual Meeting sebesar itu 15.000 (orang) yang datang jadi rebutan semua negara, karena meeting seperti itu pasti memiliki dampak.
Paling tidak memberikan citra yang baik terhadap negara yang dipakai untuk pertemuan itu,” jelasnya.
Jokowi berharap, agenda IMF-World Bank Annual Meeting tahun 2018 tersebut memperkuat promosi untuk tempat wisata yang ada di Indonesia.
“Saya kira tujuannya ke sana,” kata Jokowi.
Di sisi lain, per Minggu (7/10/2018), total peserta yang mendaftar sudah melebihi target, dari 22 ribu menjadi 34 ribu orang.
Hal itu diungkapkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-World Bank.
Sementara itu, dikutip laman resmi Bank Indonesia (BI), IMF-World Bank Annual Meetings (AM 2018) digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
• Mantan Menkeu Chatib Basri Sebut Pertemuan IMF-World Bank di Bali Telah Didiskusikan dengan SBY
Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan, yang menghadirkan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota.
Tak hanya itu, sektor privat, para akademisi, Non Goverment Association (NGO), serta media juga akan hadir pada pertemuan ini.
Dalam pertemuan tersebut, turut diselenggarakan pula beberapa event lain, misalnya seminar, investment forum, Focus Group Discussion (FGD), workshop, dan cultural events.
Pertemuan ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi Indonesia.
Khususnya dalam peningkatan cadangan devisa, perdagangan dan investasi, pariwisata. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)