Kabar Tokoh

Sindir Pengeluaran IMF, Ferdinand Hutahaean: Mengapa Mereka Tetap Ingin Berikan Kemewahan?

Penulis: Laila N
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean

"Ini murni swasta, tp mengapa Bappenas (kalau tdk salah memahami) menyatakan GWK bagian dr pengeluaran IMF WB Meeting?,"  imbuhnya.

Postingan Ferdinand Hutahaean soal IMF (Capture/Twitter)

Sementara itu, diberitakan Kompas.com, Indonesia menggelontorkan dana sekitar RP 855,5 miliar untuk perhelatan internasional ini.

Dana pertemuan tahunan IMF-World Bank itu sudah disepakati bersama DPR sejak awal tahun 2017.

Susiwijono sekali Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan jika anggaran pelaksanaan pertemuan tahunan berlaku secara multiyears.

Besaran anggaran yang disepakati adalah Rp 45,4 miliar pada tahun 2017, dan RP 810,1 miliar pada 2018.

Sehingga total dana yang dialokasikan untuk Annual Meeting (AM) IMF sebesar Rp 855,5 miliar.

"Itu alokasi yang boleh kami gunakan. Dari pagu yang disediakan, kami sudah gunakan untuk beberapa kontrak pengerjaan, kira-kira realisasi tahun lalu Rp 10 miliar karena baru persiapan," ujar Susiwijono, Minggu (7/10/2018).

Di sisi lain, Staf Khusus Presiden Adita Irawati mengatakan jika pengalihan anggaran IMF untuk bencana secara tiba-tiba tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah.

Hal ini lantaran bisa menyalahi peraturan perundangan yang ada.

Sindir Tim Sukses Prabowo soal IMF, Ruhut Sitompul: Jangan Ajari Ikan Berenang

"Sebab masing-masing kegiatan itu, termasuk penyelenggaraan pertemuan IMF- World Bank sudah dianggarkan sejak jauh-jauh hari ya," ujar Adita kepada awak media, Sabtu (6/10/2018).

Ia pun menyebutkan jika anggaran untuk IMF ini telah dipangkas hingga 40 persen oleh pemerintah.

"Yang patut diketahui, pemerintah sudah melakukan efisiensi di berbagai sektor (penyelenggaraan acara) sehingga biayanya bisa ditekan. Penghematannya itu mencapai sekitar 30 hingga 40 persen," imbuhnya.

Adita menambahkan, pengeluaran paling banyak adalah untuk perbaikan bandara di Bali.

"Sebagian besar biaya itu untuk pembenahan airport di Bali yang artinya itu juga bermanfaat untuk jangka panjang, tidak hanya saat acara ya," sambungnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)