Gempa di Lombok

Bantah Anti Pemerintah, Fahri Hamzah Tunjukkan Teks Sumpahnya

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah

"Di era terbuka ini, Silahkan pemerintah membuat bantahan...ada : @KemenkeuRI @KemenPU @KemensosRI @BNPB_Indonesia dan banyak lagi....bantah data saya besok. Saya juga pejabat dan Gak libur bekerja. Ratusan ribu rakyat NTB masih merana...#TimwasPBNS," kata Fahri.

Di sisi lain, pemerintah melalui Menteri Koodrinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta agar semua pihak tetap memperhatikan Lombok.

Satu di antaranya adalah dengan terus menggenjot percepatan rekonstruksi lombok pasca gempa beberapa bulan lalu.

"Presiden telah mengeluarkan Inpres Nomor 5 tahun 2018 untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi NTB pasca gempa," ujarnya saat memimpin rapat koordinasi di Kantor Kementerian PMK, Jakarta, Jumat (5/10/2018), dikutip Kompas.com.

Puan mengungjapkan jika target penyelesaian rekonstruksi rumah penduduk adalah Maret 2019 mendatang.

Untuk itu, pada Oktober 2018, rencana aksi rekonstruksi harus dilakukan.

Kemudian pada akhir Desember 2018 normalisasi pendidikan, kesehatan, agama, dan penunjang perkenomian haris diselesaikan.

Sementara itu, diberitakan Tribunnews, Jumat (5/10/2018), Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menyebut jika pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk renovasi 23 rumah korban gempa Lombok.

"23 ribu rumah yang sudah diverifikasi, rusak sedang, ringan, ada berat juga. Anggarannya sekitar Rp 500-an miliar. Insya Allah bisa selesai 2018-2019," ujar Askolani di kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2018).

Enggan Tanggapi Pertanyaan Fahri Hamzah, Mahfud MD: Dia Mencampuradukkan Berita Bohong dan Nyata

Hingga awal Oktober 2018, dilaporkan masih banyak warga yang membutuhkan bantuan.

Berdasarkan data dari Posko PBD Provinsi, ada 564 korban meninggal dunia akibar gempa Gempa 6,4 SR (24 Juli 2018), 7,0 SR (5 Agustus 2018), 6,2 SR (9 Agustus 2018) dan 6,9 SR (19 Agustus 2018).

Sedangkan korban luka-luka sebanyak 1.584 orang.

Kemudian 445.343 orang lainnya dilaporkan mengungsi.

Adapun rumah yang rusak tercatat 149.715 unit. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)