Tidak berbeda jauh dengan pasar spot, rupiah juga terkoreksi 1,70% hanya dalam waktu satu minggu.
Diberitakan Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebut ada dua hal yang menyebabkan rupiah berada di posisi Rp 15.000 per dolar AS.
Menurutnya, perbaikan perekonomian AS dan perang dagang yang terjadi antara China dan AS menjadi faktor penyebab rupiah merosot.
"Ekonomi Amerika entah bagaimana itu memang bagus, heran kita ya kan, jadi ekonomi memang bagus itu satu. Kemudian yang kedua kelihatannya perang dagang ini sudah enggak bisa direm dan ini akan jalan dan makin mengenai masing-masing negara," ujar Darmin.
Kedua hal yang disebutkan menurut Darmin berimbas pada ketidakstabilan ekonomi global dan turut mempengaruhi ekonomi Indonesia.
Darmin juga menyebut dirinya tidak yakin jika ketidakstabilan ekonomi global bisa berakhir di kuartal I 2019.
"Itu akan jalan terus malah. Kalau tadinya dibilang paling kuartal pertama tahun depan (berakhir), kayaknya enggak," pungkas Darmin.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)