"Kita panik, jendela ini tinggi banget, apa iya kita harus melompat. Bapak itu bilang, 'nggak ada jalan lain, harus lompat kita'," tutur Tria.
Mereka melihat batang besi di bawah jendela tersebut dan berjalan menyusurinya secara bergantian.
• Satelit Tunjukkan Foto Perbedaan Wilayah Palu sebelum dan setelah Terjadi Bencana Gempa Tsunami
Saat giliran ibu-ibu yang bersama mereka turun, gempa kembali terjadi dan menyebabkan ibu tersebut jatuh.
Kepala ibu itu terbentur lantai dan berdarah.
Namun, untungnya ia masih kuat untuk berjalan dan menyelamatkan diri bersama mereka.
Tria berniat untuk lanjut menyelamatkan diri dengan turun melalui tangga yang terbuat dari seng.
Di tengah perjalanannya, seorang petugas Brimob meneriakinya agar kembali karena tsunami datang menghampiri mereka.
"Nggak lama gemuruh tsunami itu datang. Gemuruhnya keras tapi waktu menabrak gedung itu, airnya tenang," tutur Tria.
Tria sempat merasa takut dan berpikir bahwa bencana tersebut akan sama seperti tsunami Aceh pada tahun 2014 silam.
Tria mengatakan bahwa dirinya mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya.
• Kementerian ESDM Angkat Bicara soal Berita Hoaks Pasca Gempa: Tidak Benar Palu akan Tenggelam
Selengkapnya dapat disaksikan dalam video berikut.
(*)