Kabar Tokoh

Ikut Sebar Kebohongan Ratna Sarumpaet, Prabowo hingga Dahnil Anzar Dilaporkan Polisi

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratna Sarumpaet melakukan konferensi pers perihal kabar penganiayaan yang menimpa dirinya, Rabu (3/10/2018)

TRIBUNWOW.COM - Buntut kebohongan kisah penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet ternyata belum menemui akhir.

Setelah Ratna menyampaikan permintaan maaf serta mengakui cerita bohongnya pada konferensi pers, Rabu (3/10/2018), pihak-pihak yang menyebarkan kisah bohong Ratna Sarumpaet dikabarkan akan dilaporkan.

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews, Rabu (3/10/2018), Komunitas Pengacara Indonesia Pro Jokowi (Kopi Pojok) yang diwakili oleh Farhat Abbas mengaku akan melaporkan 17 nama politisi.

Adapun pihak yang dilaporkan Farhat mulai dari Prabowo Subianto hingga Rachel Maryam.

"Kami melaporkan 17 tokoh nasional serius dan calon presiden," ujar Farhat Abbas seusai melaporkan.

Ratna Sarumpaet Akui Bohong soal Penganiayaan, Rizal Ramli: Ternyata Terpleset

Menurut Farhat, kabar bohong yang dikarang oleh Ratna Sarumpaet merugikan pihak calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Farhat merasa para politisi memanfaatkan kisah tersebut untuk menjatuhkan Jokowi-Ma'ruf.

"Cerita ini dimanfaatkan Prabowo dan Amien sebagai kampanye hitam menjatuhkan calon presiden saya nomor 01," ungkap Farhat.

Nama-nama politikus yang dilaporkan Farhat Abbas diantaranya adalah Prabowo Subianto, Ratna Sarumpaet, Fadli Zon, Rachel Maryam, Rizal Ramli dan Nanik Deang.

Kemudian Ferdinand Hutahaean, Arief Puyono, Natalius Pigai, Fahira Idris, Habiburokhman dan Hanum Rais.

Dirinya juga melaporkan Said Didu, Eggy Sudjana, Captain Firdaus, Dahnil Anzar Simanjuntak serta cawapres Sandiaga Uno.

Laporan Farhat diterima Bareskrim bernomor LP/B/1237/X/2018/BARESKRIM.

Mereka dilaporkan atas dugaan pelanggaran tindak pidana ujaran kebencian alias hate speech dan penyebaran berita bohong alias hoaks.

Hal ini tercantum dalam Undang Undang (UU) 19 tahun 2016 dan UU nomor 1 tahun 1946.

Tanggapan Tokoh soal Kebohongan Ratna Sarumpaet, dari Fahri Hamzah, Mahfud MD hingga Rocky Gerung

Diberitakan sebelumnya, dalam konferensi pers, Rabu (3/10/2018), aktivis Ratna Sarumpaet memberikan pernyataan perihal kabar dirinya yang mengalami penganiayaan.

Ratna memulai dengan meminta maaf atas apa yang telah ia lakukan.

Dalam siaran live Facebook Grid.id, Ratna menuturkan jika dia melakukan sedot lemak pada pipi bagian kirinya.

"Tanggal 21, saya mendatangi Rumah sakit menemui dokter bedah plastik, kedatangan saya kesitu, beliau akan menyedot lemak di pipi kiri bawah saya," ujar Ratna.

Ratna mengatakan bahkan dirinya tidak percaya bisa mengarang cerita bohong.

"Saya tidak akan pernah menyangka bahwa saya akan terjebak dalam kebodohan ini," ujarnya.

Saat memberikan pernyataan tersebut, Ratna terlihat menangis.

Ratna mengakui bahwa dirinya melakukan operasi plastik di Rumah Sakit (RS) Khusus Bedah Bina Estetika.

Ibu dari artis Atiqah Hasiholan itu juga mengakui bahwa tindakannya tersebut adalah salah dan tidak ada berhubungan dengan dunia politik.

Sempat Unggah Video Bersama Ratna Sarumpaet, Hanum Rais Minta Maaf Dirinya Ceroboh

"Tidak ada penganiayaan. Itu hanyalah cerita karangan untuk saya dan berkembang seperti itu," kata Ratna.

Ratna juga meminta maaf kepada Prabowo atas cerita yang menyebar tersebut.

"Semua pihak yang terdampak dalam perbuatan saya ini mau memaafkan karena saya adalah manusia biasa," tambah Ratna sambil menangis. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)