TRIBUNWOW.COM - Hotman Paris mendapat laporan dari seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pemkab Serdang Bedagai, Sumatera Utara, yang mengaku adanya dugaan korupsi massal dana Bansos (bantuan sosial) di kabupaten tersebut.
Menurut laporan Joko Suriadi yang membawa serta bukti, uang tersebut diduga digunakan untuk uang ketok palu pengesahan APBD, serta suap kepada oknum DPRD dan BPK.
Bahkan, ada pula bukti pembelian sepeda motor Harley Davidson untuk oknum penegak hukum, serta biaya Pilkada untuk oknum pejabat daerah.
• Intip Penampakan Rumah Mewah Anang-Ashanty di Bali, Bisa Lihat Patung GWK dari Rooftop
Dalam video yang diunggah Hotman, pada Sabtu (29/9/2018) lalu, Joko mengaku ada puluhan miliar uang Bansos yang digunakan tak semestinya oleh beberapa oknum pejabat.
"Salam dari Kopi Joni. Joko suriadi, staf Bansos Kantor Bupati Serdang Bedagai, dia mengaku ada puluhan miliar uang bansos," kata Hotman mengawali video unggahannya.
"Dia diintimidasi uang itu dipakai untuk uang ketok palu, berbagai oknum DPRD dan oknum BPK di daerah Serdang Bedagai," lanjutnya.
Hotman mendesak agar KPK segera turun tangan mengusut kasus tersebut.
"KPK dan kejaksaan segera turun. Ini buktinya ada semua," kata Hotman.
"Joko Suriadi, dan siap jadi justice collaborator dan masih menjadi staf di Serdang Bedagai, Sumatera Utara," tambahnya.
"Puluhan miliar uang bansos habis dipakai oknum pejabat dan DPRD. Sekarang dia yang diintimidasi. Siap jadi colaborator ya?," papar Hotman.
"Ya, siap," jawab Joko.
• Ngaku Dapat Banyak Tawaran jadi Anggota DPR dan MPR, Deddy Corbuzier: Gue Pasti Korupsi
Dalam unggahan berikutnya, Hotman mengatakan bahwa uang Bansos tersebut juga dipakai untuk membeli motor gede untuk membungkam aparat.
"Kamu mengatakan ada puluhan miliar uang bansos yang dipakai untuk membayar oknum pejabat DPRD dan BPK di daerah Serdang Bedagai," kata Hotman dalam unggahan video selanjutnya.
"Anda mengatakan bahwa, untuk membuat aparat diam, sampai dibelikan motor Harley Davidson. Dibagi ke aparat seperti itu?," katanya menegaskan.
''Mereka (oknum pejabat) yang memberikan, Pak. Bukan saya," sahut Joko Suriadi.
"Iya, oknum pejabat dari kantor bupati sedang bedagai, membeli motor Harley Davidson kepada oknum aparat penegak hukum agar kasus ini didiamkan. Benar, ya?," tanya Hotman lagi.
"Benar, Pak. Informasinya seperti itu," pengakuan Joko dalam video itu.
"Informasinya seperti itu. Karena banyak uang Bansos Pemda Serdang Bedagai sudah habis dibagi-bagi kepada oknum pejabat ya? Kau siap membela ya?," kata Hotman.
Sementara itu dalam unggahan berikutnya, Hotman mengatakan bahwa Joko datang menemuinya membawa beberapa bukti atas dugaan korupsi ini.
"Joko Suriadi membawa bukti-bukti. Ini untuk membayar oknum pejabat mana ini?," tanya Hotman sembari memperlihatkan kertas berisi kwitansi.
"Ini untuk pengesahan APBD," kata Joko.
"Biaya pilkada, memakai semua uang bansos. Terus mana uang ketok palu untuk DPRD?," lanjutnya.
"Ini, Pak," jawab Joko.
• Menkes Pastikan akan Maksimal Memberikan Pelayanan Kesehatan bagi Korban Bencana di Sulawesi Tengah
"Semua pakai uang bansos ini? Terus?," tanya Hotman.
"Ini ada catatan lain, Pak. Untuk kepala dinas ada, camat-camat juga, Pak," jelas Joko.
"Kepala dinas juga banyak kebagian semuanya? Oknum Camat juga dapat? Waduh ini benar-benar sudah parah!" timpal Hotman Paris.
Tanggapan KPK
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang, pun angkat bicara soal laporan seorang PNS Pemkab Serdangbedagai, Joko Suriadi.
Saut mengatakan, KPK akan mendalami informasi yang diterima.
"KPK mengapresiasi pelapor dan Kopi Joni untuk mau membangun Indonesia yang zero tolerance. Nanti kita dalami dulu seperti apa kasusnya. KPK akan mendalami kebenaran info tersebut," kata Saut melalui aplikasi WhatsApp, Sabtu (29/9/2018), dilansir TribunWow dari TribunMedan.(TribunWow.com/Ekarista R.P)