Namun, upaya pemadaman sulit dilakukan karena keterbatasan armada.
Akibatnya, api terus membumbung tinggi hingga menghabiskan ruang terdepan dari gedung utama.
Api yang sudah membesar itu berhasil menghanguskan sebagian besar area rutan.
4. Dirjen Pemasyarakatan Tinjau Langsung Rutan Donggala
Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto menyatakan, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, sedang meninjau langsung Rutan Donggala.
"Rombongan Bu Dirjen sudah di Palu baru landing, dari kemarin kan (komunikasi) terputus. (Dirjen) ikut rombongan Hercules. Sedang memastikan kondisi di Lapas Palu juga kemudian di Rutan Donggala juga," kata Ade, Minggu (30/9/2018).
Ia mengatakan Ditjen Pas harus memastikan kondisi dan situasi secara langsung lantaran komunikasi dengan petugas Rutan Donggala terputus akibat gempa dan tsunami.
• Gempa dan Tsunami Palu-Donggala, Sri Mulyani: 13 Jajaran Dirjen Pajak Belum Ditemukan
5. Motif Narapidana Kabur
Ade Kusmanto, menduga ada sejumlah motif yang membuat para narapidana serta tahanan membakar rutan Donggala dan kabur.
Ade Kusmanto mengatakan, para narapidana, tahanan serta petugas Rutan berupaya menyelematkan diri.
Menurutnya, tidak semua narapidana yang kabur memanfaatkan kondisi gempa bumi dan tsunami untuk melarikan diri.
"Tapi tidak semua napi melarikan diri. Napi itu motifnya ada yang menyelamatkan diri. Kedua adalah dia melarikan diri, memanfaatkan," ucap Ade Kusmanto.
6. Perlu Pendataan
Lebih lanjut, Ade mengatakan, perlu pendataan sebagai bentuk menjaga keselamatan warga binaan.
"Jadi didata dulu nih jumlah napi sebelum kejadian berapa. Misalkan 450. 450 itu setelah kejadian sisa napi berapa. Misalkan sisa 200. Berarti 250 tidak ada," tutur Ade.
"Yang paling utama adalah menyelamatkan dulu. Evakuasi selamat dulu. Setelah yang selamat bisa ditertibin baru dicari yang tidak ada. Yang tidak ada dicari, ini meninggal atau menyelamatkan diri, atau selainnya," lanjut Ade. (TribunWow.com/ Rekarinta Vintoko)