Pemilu 2019

4 Alasan yang Membuat Seluruh Kader PKS se-Bali Kecewa hingga Pilih Mengundurkan Diri Ramai-ramai

Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto aksi para pengurus dan kader Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bali seperti diunggah di akun Twitter milik Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, @Fahrihamzah. Para pengurus dan kader partai tersebut di Bali mengundurkan diri dari kepengurusan maupun kader partai, Jumat (28/9/2018).(dok Twitter)

TRIBUNWOW.COM – Seluruh pengurus dan kader Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bali menyatakan mengundurkan diri pada Jumat (28/9/2018).

Para pengurus dan kader ini beramai-ramai mendatangi kantor PKS di Jalan Tukad Ho, Renon, Kota Denpansar, Bali dengan membawa spanduk.

Dalam spanduk tersebut bertuliskan ‘Seluruh Kader dan Pengurus PKS se-Bali Mengundurkan Diri'.

Ketua Demisioner DPW PKS Bali Mudjiono mengatakan bahwa pengunduran diri seluruh pengurus dan kader PKS ini dikarenakan para kader dan pengurus kecewa dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang tidak demokratis.

Dilansir TribunWow.com, dari Kompas.com, Sabtu (29/9/2018), menurut Mudjiono kekecewaan para kader dan pengurus terangkum dalam empat alasan, seperti berikut ini.

SBY Minta Maaf ke Jokowi, Ruhut Sitompul: Aku Sedih Melihat Partai Demokrat semenjak Aku Tinggalkan

1. Otoritarianisme

Penggantian kepengurusan adalah bentuk otoritarianisme DPP PKS dengan menabrak AD/ART dan persekusi terhadap kader yang dituduh tidak loyal.

2. Antidemokrasi

DPP PKS antidemokrasi, pimpinan PKS menutup pintu dialog dan perbedaan pandangan.

3. Tindakan Pimpinan PKS

Sikap dan tindakan pimpinan PKS berbeda jauh dengan nilai-nilai Islam yg menjadi identitas PKS selama ini.

4. Konflik dan Pemecatan Kader

Pembelahan pimpinan PKS sejak 2016 secara sistematis, konflik dan pemecatan di dalam tubuh PKS yang membuat PKS kehilangan kekuatannya, khususnya menghadapi Pemilu 2019.

"Oleh karena itu, kami bersama jajaran DPW, Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD), kader inti, dan anggota PKS se-Bali menyatakan mundur dari jabatan struktural pengurus PKS dan meletakkan status sebagai kader dan anggota PKS yang kami tujukan kepada Ketua Majelis Syuro (KMS) selaku pimpinan tertinggi PKS dengan tembusan kepada presiden PKS," kata Mudjiono.

Lebih lanjut, Mudjiono mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali yang sudah mendukung para pengurus dan kader PKS selama ini.

Halaman
12