Gejolak Rupiah

Rupiah Melemah Lagi, Said Didu: Perkiraan Saya Sulit Menguat

Penulis: Vintoko
Editor: Fachri Sakti Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rupiah anjlok

China masih terus melawan AS dengan mengundang duta besar AS guna memberikan nota keberatan terkait tarif impor tambahan yang diberlakukan sebesar 267 miliar dolar AS.

“Karena tarif impor ini jika dilihat dari neraca perdagangan ekspor impor Amerika dan China seperti antara langit dan bumi, sehingga Amerika merasa dirugikan,” jelas Ibrahim.

Selain faktor eksternal, pelaku pasar global juga menunggu sikap dari Bank Indonesia (BI) dalam penentuan suku bunga acuan, Kamis (27/9/2018) mendatang.

Setelah pengumuman suku bunga dari The Fed, pasar berekspektasi BI akan menaikkan bunga sebesar 25 basis poin sebagai upaya mencegah nilai rupiah melemah.

Prabowo Nilai Melemahnya Rupiah Merupakan Cermin Ekonomi yang Lemah

Ibrahim juga memproyeksikan akan ada perdangan besar dolar AS dan rupiah pada Kamis dan Jumat besok menjelang kampanye Pilpres 2019.

"Namun apakah rupiah akan menguat atau melemah, kita belum tahu, dilihat dari hari Rabu setelah The Fed menaikkan suku bunga,” ujar Ibrahim.

Ibrahim memperkirakan, hingga akhir September rupiah terlemah akan mencapai Rp 14.920 per dolar AS. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)