Kabar Tokoh

Soal Iklan Capaian Pemerintah, Ruhut Sitompul Sindir Program OKE OCE: Mana Janjinya?

Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruhut Sitompul

TRIBUNWOW.COM - Mantan anggota DPR, Ruhut Sitompul angkat bicara soal polemik iklan pencapaian pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @ruhutsitompul, yang ditulis Jumat (21/9/2018).

Ruhut Sitompul mengatakan, iklan digunakan untuk menyampaikan prestasi dan tidak akan menunjukkan kegagalan.

Perindo dan Hanura Beri Tanggapan terkait Caleg Eks Koruptor yang Diusung

Lantas, dirinya menyindir program Oke Oce yang dikampanyekan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ketika Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Iklan ya pasti menyampaikan Prestasi2 Kerja kerja kerja yg dirasakan Rakyat banyak,“Mana ada Iklan yg menyampaikan kegagalan kegagalan kegagalan & Rakyat merasa dibohongi, lihat contohnya Rumah 0%, Oke Oce, membatu RT RW Kelurahan & Kecamatan Milyar Rp mana janjinya ?” MERDEKA#," tulis Ruhut Sitompul.

Cuitan Ruhut Sitompul (Twitter/ @ruhutsitompul)

Sebelumnya, Ruhut Sitompul juga telah menulis tanggapannya terkait iklan pencapaian Jokowi yang ditayangkan di bioskop.

Ia mengatakan, jika pendukung Prabowo-Sandiaga semakin sensitif dalam mengomentari hasil keberhasilan Joko Widodo yang turut ditayangkan di bioskop.

Mantan politikus Demokrat ini juga membandingkan dengan kinerja Sandiaga yang mendampingi Anies saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Update Pilpres 2019: Skema Pengambilan Nomor Urut hingga Perbandingan dengan Pilpres 2014

Program yang disoroti Ruhut adalah soal rumah 0 persen dan program OK OCE.

"Pendukung Prabowo & Sandi semakin Sensitif,

'Hasil Capaian Keberhasilan Pak JOKOWI - JK dikatakan iklan curi start silahakan saja mengiklankan.

Anis & Sandi Hasil menjadi Gubernur DKI yg mereka dukung Rumah 0% & Oke Oce yg malu achhhhhhhh'
#2019 Sudah Pak JOKOWI saja MERDEKA," tulis Ruhut Sitompul.

Sementara itu, diberitakan dari Kompas.com, Jumat (14/9/2018), video iklan yang menampilkan keberhasilan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam membangun 65 bendungan dalam waktu dua musim, menuai polemik.

Iklan yang tayang di layar bioskop sebelum film dimulai itu dianggap sebagian kalangan sebagai kampanye untuk Pilpres 2019.

Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantah jika iklan pembangunan bendungan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah bentuk kampanye.

Komisioner KPU, Wahyu Setiawan menyatakan dirinya juga menonton tayangan iklan tersebut.

KPU menyebut iklan bendungan pemerintahan Jokowi tidak mengandung visi, misi dan program capres cawapres.

Dahnil Anzar Mundur dari ASN Karena Jadi Jubir TKN Prabowo-Sandi, Mahfud MD: Saya Salut

KPU juga menuturkan iklan bendungan tersebut tidak mengandung citra diri.

Citra diri yang dimaksud berbentuk foto, gambar atau suara pasangan capres cawapres.

Selain itu iklan juga tidak menampilkan nomor urut pasangan calon.

"Ya enggak masalah (kalau iklanya sendiri) karena ini konteksnya adalah informasi yang dilakukan oleh pemerintah ya kan, posisi Jokowi sebagai kepala pemerintahan. Jadi Itu bukan iklan kampanye," jelas Wahyu, dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (18/9/2018),

Wahyu menyebut, kampanye merupakan kegiatan yang menawarkan visi, misi, program, dan citra diri untuk meyakinkan pemilih.

Menurutnya, untuk menilai iklan bendungan pemerintahan Jokowi termasuk kampanye atau bukan harus bersandar pada aturan kampanye. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)