Kabar Tokoh

Somasi Sebuah Media terkait Kasus Suap Divestasi Newmont, TGB : Saya Tak Mau Kehormatan Saya Dirusak

Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan Majalah Tempo di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018). TGB akan melayangkan somasi kepada majalah Tempo atas pemberitaan tentang dirinya pada edisi 17 dan 18 September 2018.

TRIBUNWOW.COM – Muhammad Zainul Majdi atau yang sering disebut Tuan Guru Bajang (TGB) melakukan somasi terhadap sebuah media nasional terkait pemberitaan dugaan korupsi divestasi dan penjualan saham PT Newmont.

TGB mengatakan melakukan somasi dengan alasan menjaga kehormatan dirinya.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam tayangan Q&A yang disiarkan MetroTV pada Rabu (19/9/2018) malam.

TGB mengatakan dalam perjalananan karirnya di ranah publik yakni 4 tahun menjadi anggota DPR RI dan 10 tahun menjadi Gubernur NTB, dirinya sangat menghormati pers.

Bantah Terima Suap Divestasi Newmont, TGB Sebut Penjualan Tak Mungkin Masuk Rekening Pribadi

“Saya sangat menghormati pers, selama perhikmatan saya di ranah publik ya selama 4 tahun di DPR RI an 10 tahun di Gubernur, Insya Allah saya tidak pernah menyakiti pers, saya sangat menghormati,” tutur TGB.

Namun, dia menyayangkan media yang menurutnya membuat framing negatif tanpa adanya keberimbangan dan dasar yang kuat.

Hal itu dianggapnya tidak baik, sehingga dia dan kuasa hukumnya melakukan somasi.

“Kenapa saya somasi, karena saya merasa bahwa kebebasan pers itu suatu hal, namun mem-framing satu orang, seorang anak bangsa, siapapun itu dengan framing yang sangat negatif dengan tanpa ada keberimbangan, dengan tanpa ada dasar yang kuat itu sesuatu yang tidak baik,” kata TGB

TGB mengungkapkan bahwa ada beberapa hal dari isi berita dari media tersebut yang seharusnya off the record atau tidak boleh dipublikasikan.

Namun, TGB menyebut, kesaksiannya itu dimuat menjadi berita yang bermuatan insinuatif atau menuduh.

Ia merasa berita yang disampaikan oleh salah satu media tersebut tidak adil.

“Itupun ada beberapa hal yang seharusnya off the record tapi dimuat, bahkan pemuatannya pun tetap dalam konteks yang menurut saya insinuatif,” jelasnya.

TGB menegaskan somasi yang dia lakukan untuk menjaga kehormatan dirinya atas framing negatif yang ditujukan kepadanya.

Menurutnya integritas dan kehormatanlah yang menjadi modal utama dirinya berkiprah di ranah publik.

KPK Telaah Pertemuan TGB dan Direktur Penindakan, Ferdinand: Sujud Syukur Mundurnya TGB dari Partai

“Kalau saya sebagai muslim itu salah satu dari maqashid syariah hal-hal-hal penting di dalam syariah itu hifdzul irdi memelihara kehormatan. Jadi saya jaga kehormatan saya juga. Saya tidak mau kalau integritas, kehormatan yang jadi  modal utama saya selama ini berkiprah di ranah publik itu dirusak begitu saja,” jelas TGB.

Terkait dengan aliran dana yang masuk ke rekeningnya, TGB menekankan bahwa aliran dana tersebut merupakan uang miliknya.

Namun, ia merasa data mentah dalam pemberitaan terkait aliran dana yang mengalir ke rekeningnya diarahkan dengan sentiment negatif negatif dirinya menerima sesuatu yang bukan menjadi hak miliknya.

"Dua hal yang perlu diperjelas, oke ada pendapatan saya, saya punya rekening sekian sekian, ada sejumlah dana disitu, tapi kan bukan berarti kemudian bisa di-framing itu adalah berasal dari sesuatu yang tidak halal untuk saya. Jadi framing inilah yang saya lawan, dan saya tidak mau kehormatan saya dirusak," jelas TGB

Simak video selengkapnya di bawah ini.

(TribunWow.com/Gigih Prayitno)