TRIBUNWOW.COM - Pada bulan Muharram 1440 Hijriah, umat muslim dapat berpuasa sunah untuk menjemput kemuliaan di bulan yang suci.
Bulan Muharram adalah bulan yang suci dan penuh keistimewaan untuk memperbanyak amal ibadah, di antaranya adalah berpuasa sunah.
Puasa sunah yang biasa dilakukan oleh umat muslim adalah puasa sunah Asyura di tanggal 10 Muharram yang jatuh pada Kamis, 20 September 2018.
Berikut hadits penjelasan tentang puasa di bulan Muharram:
• Ekonomi Syariah Disebut Menjanjikan, BI Rumuskan Tiga Pilar Strategis Utama, Apa Saja?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).
Dikutip dari nu.or.id, selain puasa Asyura, umat muslim dapat menjalankan puasa sunah Tasu'a, puasa sunah awal tahun, dan puasa Ayyamul Bidh.
Puasa Tasu'a
Puasa Tasu'a dilaksanakan untuk melengkapi amalan pada puasa Asyura.
وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim).
Namun belum sampai di bulan Muharram tahun berikutnya, ternyata Rasulullah sudah meninggal dunia.
Berikut lafal niat puasa Tasu'a.
نَوَيْتُ صَوْم تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى