Kabar Tokoh

Soal Iklan Jokowi Tayang di Bioskop, Ruhut Sitompul: Agar Rakyat Tidak Membeli Kucing Dalam Karung

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruhut Sitompul

TRIBUNWOW.COM - Mantan anggota DPR, Ruhut Sitompul, kembali menanggapi polemik iklan pencapaian Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), yang ditayangkan di bioskop.

Dilansir TribunWow.com dari akun Twitter Ruhut Sitompul, @ruhutsitompul, Senin (17/9/2018), ia menyampaikan hal tersebut bukan mendahului kampanye Pemilihan Presiden (pilpres) 2019.

Menurut Ruhut, Jokowi hanya menunjukkan bahwa ia sudah bekerja, sedang bekerja, akan melanjutkan dan menyelesaikan pekerjaannya.

Lanjutnya, Ruhut menuliskan hal tersebut ditampilkan agar rakyat tidak seperti istilah 'membeli kucing dalam karung'.

Tutut Soeharto: Saya Pertaruhkan Kepala Saya untuk Djoko demi Pembangunan Tol Cawang-Tanjung Priok

"Menyampaikan Hasil Kerja kerja kerja Pak Joko Widodo Presiden RI ke 7 itu bukan mendahului Kampanye Pilpres, “Hanya menunjukkan sudah bekerja sedang bekerja, akan melanjutkan Pekerjaan & Menyelesaikannya” Jadi Rakyat tdk membeli Kucing dlm Karung," tulis akun @ruhutsitompul.

Sebelumnya, Ruhut juga telah menulis tanggapannya terkait iklan pencapaian Jokowi yang ditayangkan di bioskop.

Ia mengatakan, jika pendukung Prabowo-Sandiaga semakin sensitif dalam mengomentari hasil keberhasilan Joko Widodo yang turut ditayangkan di bioskop.

Mantan politikus Demokrat ini juga membandingkan dengan kinerja Sandiaga yang mendampingi Anies saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Sandiaga Uno Tidak Mau Berspekulasi Ikut Menilai Iklan Pemerintah Jokowi di Bioskop Benar atau Tidak

Program yang disoroti Ruhut adalah soal rumah 0 persen dan program OK OCE.

"Pendukung Prabowo & Sandi semakin Sensitif,

'Hasil Capaian Keberhasilan Pak JOKOWI - JK dikatakan iklan curi start silahakan saja mengiklankan.

Anis & Sandi Hasil menjadi Gubernur DKI yg mereka dukung Rumah 0% & Oke Oce yg malu achhhhhhhh'
#2019 Sudah Pak JOKOWI saja MERDEKA," tulis Ruhut Sitompul.

Sementara itu, diberitakan dari Kompas.com, Jumat (14/9/2018), video iklan yang menampilkan keberhasilan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam membangun 65 bendungan dalam waktu dua musim, menuai polemik.

Soal Iklan Kinerja Pemerintah yang Tayang di Bioskop, Jokowi: Masak Suruh Diam

Iklan yang tayang di layar bioskop sebelum film dimulai itu dianggap sebagian kalangan sebagai kampanye untuk Pilpres 2019.

Para netizen juga tak sedikit yang memprotes.

Bioskop sebagai ruang publik berbayar dianggap tak seharusnya memasukkan iklan yang dinilai mereka sebagai kampanye.

Iklan pemerintah di bioskop direspons netizen. Ada yang pro, ada pula yang memprotesnya. (Twitter)

Sementara itu, setelah polemik iklan tersebut meluas, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membantah iklan itu merupakan bentuk dari kampanye sosok Jokowi.

"Yang kami sampaikan tersebut bukan bagian dari kampanye. Kementerian Kominfo tidak sama sekali melakukan kampanye terkait dengan pencapresan Pak Jokowi pada periode mendatang," ujar Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu melalui akun resmi Facebook, Rabu (12/9/2018).

Soal Iklan Pemerintah di Bioskop, Romahurmuziy: Tak Perlu Diperdebatkan Itu Politik atau Bukan

Iklan yang diproduksi kementeriannya itu merupakan peran dan tugas yang memang sudah diamanahkan kepada Kemenkominfo sebagai humas pemerintah atau 'Government Public Relation'.

Hal sama diungkapkan Badan Pengawas Pemilu, menurutnya penayangan iklan ini tidak bisa dikategorikan sebagai kampanye karena belum ada penetapan calon presiden dan wakil presiden.

Sementara Presiden Jokowi mengatakan, pemasangan iklan kinerja pemerintah di bioskop bagian dari tugas Kemenkominfo sebagai humas pemerintah. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)