Hanya saja mereka tak berani menyampaikan protesnya secara terbuka.
"Banyak yang datang ke saya dan curhat masalah ini. Jadi ini saya sampaikan suara hati banyak orang juga," imbuhnya.
• Soal Debat Pilpres Pakai Bahasa Inggris, Romahurmuziy: Mayoritas Rakyat Kita Gak Ngerti
Baginya, kalau mau konsisten, harusnya Ijtimak Ulama II ini tetap pada sikapnya mendukung seorang ulama dicalonkan sebagai capres atau cawapres.
Dalam hal ini, dia meminta agar semua mengingat adanya KH Maruf Amin sebagai calon wakil presidennya Jokowi.
"Sudah lama kita menanti ada ulama menjadi pemimpin. Dulu ada Gus Dur tapi tak lama. Sebab ulama memang selama ini tak diberi ruang," kata Kapitra. (*)