Kader-kader itu antara lain Sartono Hutomo, Redi Susilo, Muhammad Natsir Ubaya, dan Renanda Bachtar.
Pada gambar yang mereka unggah melalui Twitter, gambar Superman tampak memakai baju khas tokoh superhero itu.
Namun, tulisan logo S yang terpampang di dada Superman itu diganti dengan logo partai Demokrat.
Gambar tersebut juga bertuliskan 'Partai Demokrat Kokoh Berdiri di Dua Kaki'.
Sementara kaki kanan dan kaki kiri dari Superman diibaratkan dengan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
"PARTAI DEMOKRAT KOKOH BERDIRI DG DUA KAKI SATU PILEG-SATU PILPRES!#S14P!," tulis Sartono Hutomo melalui Twitter @SartonoHutomo.
"Inilah @PDemokrat 1 kaki untuk memenangkan pileg dan 1 kaki lagi untuk memenangkan pilpres. semua kader partai apa saja akan melakukan hal yang sama.
Inilah konsekwensi dari pemilu serentak, ketika kalian melakukan hal sama kenapa harus risih dgn kami. Ketakutan itu nyata !," tulis Redi Susilo melalui Twitter, @MrReady3.
"Biar gampang jelaskan soal "dua kaki". Dua2nya berkaitan & bergantung satu sama lain.
Ga bs kita berdiri di atas salah satu kaki. Kepentingan Pileg tdk bs dilepaskan dr strategi Pilpres & krn itu hal kekhas-an & aspirasi khusus/unik di 1-2 Propinsi hrs disikapi khusus pula," tulis Renanda Bachtar melalui Twitter, @renandabachtar.
"Selamat pagi TweePD tetaPD semangat. Kuatkan kaki untuk menangkan Pileg dan Pilpres 2019. #MNU #DemokratS14P #17TahunPartaiDemokrat #KamiRinduSBY @SBYudhoyono @hincapandjaitan @prabowo @sandiuno @didiklpambudi @via_jayabaya1 @UM_Sajim @caknawa @panca66 @SartonoHutomo @SWasinthon," tulis Muhammad Natsir Ubaya melalui Twitter, @m_natsirdmokrat.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, juga membahas mengenai politik dua kaki dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Hal ini disampaikan melalui laman Twitternya, @AndiArief__, Selasa (11/9/2018).
Andi Arief menyebut perintah Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jelas memang dua kaki.
Menurut Andi, dua kaki yang dimaksud adalah satu kaki di pilihan legislatif (pileg), dan satu kaki di pilihan presiden (pilpres).