Rizal Ramli: Ekonomi Indonesia Sudah Lampu Kuning, Bisa-bisa Setengah Merah

Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rizal Ramli

TRIBUNWOW.COM - Ekonom yang juga mantan Menko Maritim Rizal Ramli angkat bicara soal kondisi perekonomian Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Rizal Ramli dalam tayangan 'Sapa Indonesia Malam' di Kompas TV dengan tema 'Rupiah Tembus ke Level 14.800', Selasa (4/9/2018).

Rizal Ramli mengatakan jika dirinya sudah mengingatkan kondisi perekonomian Indonesia yang kian memburuk sejak setahun lalu.

Rupiah Capai Rp 15.029 per Dolar AS, Ferdinand Hutahaean Pertanyakan Intervensi BI

"Ini bukan hal yang baru, satu tahun yang lalu, akhir tahun 2017. Kami sudah mengatakan hati-hati ekonomi Indonesia sudah lampu kuning," ujar Rizal Ramli.

Berkaca pada krisis ekonomi 1997-1998, Rizal Ramli mengatakan jika dirinya sudah meramalkan krisis itu beberapa tahun sebelumnya.

"Mohon maaf, Rizal Ramli satu-satunya ekonom di Indonesia yang meramalkan krisis 1997-1998, itu Oktober 1996, satu setengah tahun sebelumnya," ungkap dia.

"Tidak ada yang percaya, dibantah-bantah waktu itu, kejadian semua (krisis)," imbuh dia.

Karni Ilyas Ungkap Alasan ILC yang Batal Tayang pada Pekan Lalu

Rizal meramalkan krisis itu berdasarkan angka-angka yang sudah dikantongi sebelumnya.

"Karena sederhana, Rizal Ramli selalu melihat angkanya dulu baru nyimpulin, bukan ambil kesimpulan terus dicari angka yang cocok, itu beda," tutur dia.

Terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang kian merosot, Rizal mengatakan sudah mengetahui sejak awal dari indikator.

"Jadi kita lihat numbernya, setahun yang lalu kita lihat numbernya kok indikator-indikatornya mulai bergerak ke arah negatif," jelas dia.

Faisal Basri Imbau Pejabat dan Politisi Jual Dollar AS

"Tapi yang diomongin ke presiden di kabinet kan selalu hanya APBN. Ekonomi bukan hanya APBN. Ekonomi itu transaksi perdagangan, current account, balance of payment, primary balance," terang dia menambahkan.

Rizal mengatakan jika indikator ekonomi yang mengarah ke arah negatif itu sudah disampaikan kepada beberapa menteri di kabinet.

"Kita lihat indikatornya makin lama makin negatif terus dan kami ungkapkan di media, kami sampaikan juga kepada beberapa menteri. Eh malah sibuk bantah-bantah, persis kayak tahun 1998," ujar dia.

"Semua menteri ekonomi bilang fundamental kita kuat, fundamental tidak kuat karena semua indikator tadi negatif," sambung Rizal.

Halaman
12