Rupiah Capai Rp 15.029 per Dolar AS, Ferdinand Hutahaean Pertanyakan Intervensi BI

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Divisi Humas dan Advokasi Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean

Dugaannya, penguatan rupiah kali ini didorong oleh faktor teknikal.

Hal ini mengingat rupiah sudah berada di area jenuh beli.

Di sisi lain, indeks dolar belum mengalami pergerakan yang signifikan pada hari ini.

Indeks dolar menguat 0,13% ke level 95,26.

“Selain itu, ada kemungkinan rupiah menguat karena intervensi yang dilakukan oleh BI,” tambah dia.

Kendati begitu, rupiah masih rentan terpapar sentimen eksternal.

Rupiah Capai Rp 14.820 Per Dolar AS, Ferdinand Hutahaean: Tak Perlu Khawatir, Ada Keong Ganti Daging

Rilis data PMI China di bulan Agustus yang turun menjadi 50,6 berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini.

"Dari data tersebut ada kekhawatiran bahwa ekonomi China terancam melambat. Alhasil, nilai ekspor Indonesia ke China berpotensi berkurang," ungkapnya.

Akan tetapi, inflasi Indonesia di bulan Agustus yang masih rendah atau di level 3,20% (yoy) dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah di hari ini.

Setidaknya, data tersebut mencerminkan daya beli masyarakat Indonesia tetap terjaga di tengah tren pelemahan rupiah.

Menurut Putu, hingga penutupan nanti rupiah masih akan berada di kisaran Rp 14.750—Rp 14.845 per dolar AS. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)