Soal Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, Ketua DPP Partai Demokrat: Bukan Alasan yang Ingin Kita Dengar

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Didik Mukrianto

Sementara itu, saat nilai tukar rupiah melemah ke posisi Rp 14.600 per dolat AS, Sri Mulyani menyebutkan pelemahan tersebut merupakan imbas dari krisis ekonomi yang sedang terjadi di Turki.

"Setiap hari ini selalu ada berbagai faktor yang bisa saling mempengaruhi. Jadi pada minggu terakhir ini faktor yang berasal dari Turki menjadi muncul secara global," ungkap Sri Mulyani di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (13/7/2018).

Sri Mulyani menekankan imbas dari krisis di ekonomi di Turki memang akan menjalar secara global dan tidak hanya berdampak pada sektor ekonom, tetapi juga kepada sektor-sektor lainnya seperti politik dan keamanan.

"Karena tidak dari sisi magnitude-nya yang terjadi dinamika di Turki, tapi juga karena natur atau karakter persoalannya yang sebetulnya ada persoalan serius, mulai masalah currency-nya juga pengaruh terhadap ekonomi domestik, dan terutama juga dimensi politik dan security di sana," tutur Sri Mulyani seperti dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.

Creative Director Asian Games Wishnutama Bagikan Video Anaknya Kerja Sambilan di Restoran Jepang

Sebagai informasi, berdasarkan data pasar spot Bloomberg, rupiah diperdagangkan pada level Rp 14.710 per dollar AS, Sabtu (1/9/2018).

Angka tersebut lebih rendah 0,2 persen dibandingkan penutupan perdagangan pada Kamis (30/8/2018) yang berada pada Rp 14.680 per dollar AS. (TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)