Saat itu ia mengaku sedang berada di area belakang SPBU.
" Ya kalau kejadian sebenarnya saya tidak ada di situ. Cuma semuanya seperti yang ada di video itulah. Kasusnya sudah dilaporkan ke POM (Polisi Militer)," ujar Jonson Jum,at, (24/8/2018).
• Kemenkeu Beri Rincian Anggaran Bantuan Gempa Lombok yang Hampir Mencapai 1 Triliun
3. Tanggapan Keluarga
Jonson menyebut, operator SPBU yang dianiaya itu berinisial A.
Kasus itu sudah di laporkan ke Polisi Militer satu hari setelah kejadian.
"Ya namanya dipukul gitu, ya keluarganya tidak terima makanya dilaporkan. Dia itu (A) anak TNI juga sebenarnya, cuma bapaknya sudah meninggal," kata Jonson.
4. Pemeriksaan oleh Polisi Militer
Pada Jumat pagi, A tidak terlihat di area SPBU.
Jonson mengatakan A masih diperiksa oleh pihak Polisi Militer.
Selain A, ada dua pegawai SPBU lain yang ikut diperiksa atas kasus ini, termasuk leader di SPBU dan seorang petugas keamanan berinisial D.
"Kedua orang itu saksi sekarang di POM karena saat kejadian mereka ada di lokasi. Saya tidak bisa komentar banyak. Ya memang sudah ditanyain juga dia (A) bagaimana kejadiannya. Cuma seperti yang dilaporkannya ke POM, itulah yang benar,"kata Jonson.
5. Kodam Bukit Barisan minta maaf
Kodam I/Bukit Barisan membenarkan insiden tersebut.
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/Bukit Barisan Letkol Inf Roy Sinaga memohon maaf atas tindakan dan ulah oknum anggota tersebut.
• Kepentingan Zumi Zola yang Diduga Dibayar pakai Gratifikasi, Jahit Pakaian hingga Beli Ikat Pinggang
"Saya meminta maaf atas nama Kodam I/BB dan saya juga berharap hendaknya masyarakat juga dapat berkata-kata yang sopan dalam menegur seseorang terlebih para pengusaha penjual jasa," ucapnya, Kamis (23/8/2018).