TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menuliskan bahwa negara harus berjalan dengan kepemimpinan yang baik.
Hal itu, Mahfud sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd yang ia tulis pada Senin (20/8/2018).
Mahfud menuliskan bahwa negara harus berjalan dan pemimpin harus ada.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak golput dan memilih satu di antara alternatif-alternatif yang tersedia.
Mahfud lantas menambahkan jika saat ini sulit mencari pemimpin yang benar-benar baik, karena semua manusia pasti ada kelemahannya.
• Sri Mulyani Sebut Utang Rp 396 T Dibuat saat Zulkifli Hasan Jadi Menteri, Rizal Ramli: Lelucon
"Tak perlu tafsir liar. Negara hrs berjalan, pemimpin hrs ada. Jd jgn golput, pilihlah 1 dari alternatif2 yg tersedia. Sulit ada pemimpin yg benar2 baik krn semua manusia pasti ada kelemahannya. Kata Franz Magnis: Bkn utk mencari yg ideal tp utk menghalangi yg jahat jd pemimpin," tulisnya.
Nama Mahfud MD akhir-akhir ini menjadi sorotan lantaran dirinya digadang-gadang mencari cawapres Joko Widodo (Jokowi) di pilpres 2019.
Rupanya, Jokowi memilih KH. Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya.
Setelah itu, nama Mahfud MD menjadi perbincangan lantaran dirinya disebut-sebut sebagai ketua timses Jokowi-KH.Ma'ruf Amin.
Pada Senin (20/8/2018), tim kampanye bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyetorkan daftar anggota tim sukses di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta.
Nama Mahfud MD tidak tercantum dalam daftar tersebut.
• Fahri Hamzah Tanggapi Kekhawatiran Pemerintah soal Penetapan Gempa NTB sebagai Bencana Nasional
Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menyatakan, Mahfud ingin berkonsentrasi di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Karena kan beliau menyampaikan ingin konsentrasi di BPIP," kata Arsul di Kantor KPU, Menteng, Jakarta, Senin (20/8/2018) yang dilansir dari Kompas.com.
"Kedua, ini kan boleh berubah, sampai sehari sebelum dimulainya masa kampanye. Proses itu akan terus berlanjut," ucapnya.
Saat ditanya apakah tim kampanye Jokowi-Ma'ruf masih mempertimbangkan untuk memasukan nama Mahfud, Arsul menyatakan bahwa hal itu mungkin saja terjadi.