Faizal Assegaf Sebut Mahfud MD Tak Mungkin Khianati Jokowi meski Bertemu Said Didu

Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi dan Faizal Assegaf

TRIBUNWOW.COM - Ketua Progres 98, Faizal Assegaf menanggapi pertemuan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dengan mantan staf khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu di Yogyakarta.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @faizalassegaf yang ditulis pada Minggu (19/8/2018), Faizal Assegaf menilai bahwa pertemuan Sadi Didu dengan Mahfud MD menunjukkan politik yang santun.

Lantaran Said Didu dengan Mahfud MD adalah tokoh yang berbeda sikap politik.

Faizal Assegaf juga menambahkan jika Mahfud MD tidak mungkin menghianati Joko Widodo (Jokowi) dan berbalik mendung Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

"Pertemuan @saididu & @mohmahfudmd bukti politik santun @jokowi kian digemari elit & rakyat.

Silaturahim kedua tokoh yg berbeda sikap politik tsb patut diberi apresiasi.

Tdk mungkinlah pak Mahfud nekat khianati ucapannya utk tinggalkan JKW, berbalik mendukung Prabowo!," tulisnya.

Soal Ketua Timses Jokowi, Teddy Gusnaidi: Jangan Kasih Tahu ke Mahfud MD

Sebelumnya, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD meminta agar kunjungan mantan Menteri ESDM Sudirman Said dan mantan staf khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu di kediamannya di Yogjakarta tidak ditafsirkan macam-macam.

Hal tersebut ia sampaikan melalui laman Twitter @mohmahfudmd yang diunggah pada Minggu (19/8/2018).

Mahfud MD menegaskan apabila kunjungan dua tokoh tersebut tidak ada kaitannya dengan dukungan politik.

Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan apabila dirinya menerima tamu dari semua kelompok.

Ia pun mencontohkan, banyak juga pendukung Jokowi yang mengunjunginya.

"Mhn jgn ditafsirkan macam2.

Rumah sy selalu penuh dikunjungi oleh sahabat2 dari berbagai aliran politik dan profesi: dosen, LSM, advokat, majelis taklim, pilitisi, takmir masjid dll.

Pak @sudirmansaid dan Pak @saididu adl sahabat spt itu, tdk ada bicara2 soal dukungan politik."

Halaman
123