TRIBUNWOW.COM - Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps membuat rupiah menguat.
Dilansir TribunWow.com dari Kontan.co.id, kurs rupiah menguat 0,05 persen ke level Rp 14.577 per dolar Amerika serikat (AS) pada Rabu (15/8/2018).
Head of Economic & Research UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja, mengungkapkan bahwa keputusan BI untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen disambut baik oleh para pelaku pasar.
Enrico memperkirakan mata uang rupiah bisa menguat pada kisaran Rp 14.500 sampai Rp 14.650.
• Soal Biaya Politik Sandiaga, Fahri Hamzah: Sebagai Pengusaha, Mungkin Beliau Terbiasa Rugi 1 Triliun
Koordinasi Kementerian Keuangan dan BI dianggap saling melengkapi dan cukup untuk memperkuat kestabilan rupiah, sehingga mampu mengurangi kepanikan di pasar.
Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong, memprediksi hari ini, Kamis (16/8/2018), rupiah masih bisa bergerak naik antara Rp 14.525 hingga Rp 14.600 per dolar AS.
Sebelumnya, diberitakan dari situs resmi Bank Indonesia, www.bi.go.id, pada Rabu (15/8/2018) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.
Keputusan RDG ini dipengaruhi oleh adanya ketidakpastian ekonomi global ditengah gejolak pertumbuhan ekonomi yang tidak merata termasuk rencana kenaikan Fed Funds Rate dan ketegangan perdagangan AS dengan Tiongkok serta gejolak ekonomi yang terjadi di Turki.
• Alami Lonjakan Harga yang Signifikan, Saham FILM Disuspensi oleh BEI
Bank Indonesia terus mewaspadai adanya risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan melakukan langkah stabilisasi nilai tukar dan menjaga pengembangan pasar keuangan.
Bank Indonesia menghargai dan mendukung keseriusan dan langkah konkrit pemerintah untuk menurunkan defisit dengan mendorong ekspor dan menekan impor.
Untuk itu Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan eksternal dalam kondisi ketidakpastian perekonomian global yang masih tinggi. (TribunWow.com/Qurrota Ayun)