BNPB Tegaskan Kabar tentang Prediksi Gempa Besar di Jawa yang Beredar di Media Sosial adalah Hoaks!

Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beredar kabar bahwa akan terjadi gempa besar di Jawa hanya hoax

TRIBUNWOW.COM - Masyarakat resah karena beredarnya beberapa informasi hoax (hoaks) lewat media sosial atau bahkan grup WhatsApp.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan beberapa informasi yang beredar di media sosial adalah hoaks.

Kabar yang kini membuat heboh adalah prediksi gempa di Jawa karena adanya subduksi atau pergerakan lempeng.

Lewat unggahan twitternya, @sutopo_pn, Sutopo mengatakan informasi yang beredar viral tersebut adalah hoaks semata.

Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir.

Persiapan Asian Games 2018, Sri Mulyani Tinjau Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

"Ini HOAX yang ditujukan untuk masyarakat di Jawa. Memang subduksi di selatan Jawa bergerak aktif rata-rata 6-7 cm/tahun. Subduksi tersebut sumber gempa. Tetapi tidak bisa diprediksi pasti akan terjadi gempa besar dalam beberapa waktu ke depan. Dihimbau tidak perlu khawatir," tulis Sutopo dalam cuitannya. Senin (13/8/2018).

Dalam unggahannya tersebut, Sutopo mengunggah screenshot kabar hoaks yang beredar tersebut.

"Buat yg lg d pulau jawa atau ad keluarga d jawa...

Perbanyak doa... tetap waspada...

Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa

#LIPI mewaspadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan. Hal ini akibat meningkatnya aktifitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa.

Mari simak infonya berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=giIoDeqv7Qo

Beritasatu
BeritasatuTV," bunyi tulisan yang ada di gambar unggahan Sutopo tersebut.

Korban Gempa NTB Bertambah, 401 Orang Meninggal Dunia

Sutopo menambahkan, bahwa setelah terjadi bencana, pasti akan bertebaran berita hoaks di media sosial.

"Setiap terjadi bencana cukup besar di Indonesia selalu disusul HOAX di sosial media. Setelah ada gunung meletus, gempa, banjir, cuaca ekstrem, gerhana bulan/matahari dll selalu saja bertebaran Hoax akan ada bencana besar susulan. Masyarakat resah. Mari kita lawan Hoax," lanjutnya.

Sutopo juga menyinggung tentang kabar tentang gempa besar yang akan terjadi menurut prediksi orang Belanda merupakan hoaks.

"Hoax prediksi orang Belanda yg berisi akan ada gempa besar susulan selalu beredar luas di sosmed pascagempa besar di Indonesia. Tanggal dalam prediksi tsb dimundurkan 1 minggu oleh oknum penyebar hoax. Ini terjadi sejak gempa Pidie Jaya (2016), Lembata (2017), Lombok (2018) dll," tulisnya.

Dalam cuitan selanjutnya, bahkan Sutopo memperlihatkan screenshot pesan dengan ibunya yang berada di wilayah tersebut.

Sutopo mengatakan ibunya pun menjadi khawatir setelah mendapat kabar hoaks dari media sosial.

Ia menegaskan bahwa potensi gempa tak bisa diprediksi.

Anaknya Terkunci di Mobil, Orangtua Ini Kekeh Tak Ingin Pecahkan Kaca hingga Warga Bantu Semprot Air

"Ibu saya di kampung Boyolali pun ikut khawatir dan resah akan adanya gempa besar di selatan Jawa dalam beberapa waktu ke depan. Ini hoax. Potensi gempa memang ada. Tapi tidak bisa diprediksi pasti kapan terjadi. Bisa terjadi dalam 1 tahun, 10 tahun, atau ratusan tahun," ungkap Sutopo.

(TribunWow.com/Ekarista R.P)