TRIBUNWOW.COM - Pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengomentari pemilihan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang dipilih Joko Widodo alias Jokowi.
Prof Syamsuddin Haris, mengatakan, dirinya sangat kecewa dan sedih atas batalnya Mahfud MD mendampingi Jokowi sebagai Cawapres.
Kekecewaan atau kritik Syamsuddin Haris terhadap penentuan Cawapres Jokowi ditulis dalam akun twitternya.
• Hilang di Yordania selama 13 Tahun, TKW Asal Indramayu Tak Bisa Berbahasa Indonesia saat Ditemukan
1. Kecewa Tidak Pilih Mahfud
"Prof Mahfud, jujur saya sedih bercampur kecewa atas pilihan pak Jokowi," tulis Syamsuddin Haris di akun twitternya.
Jokowi sebelumnya telah memilih Mahfud MD sebagai bakal Cawapres untuk dampinginya.
Prof Mahfud MD pun telah disuruh mengurus berbagai keperluan administrasi terkait dengan pencalonan dirinya itu.
Mahfud mengaku sudah mengukur baju dan juga sudah mengurus surat keterangan ke pengadilan.
Tetapi, pada Kamis (9/8/2018) malam, Jokowi yang didampingi 9 pimpinan partai politik (parpol) memilih KH Ma'ruf Amin sebagai Cawapres.
• TGB: Gempa Itu Kemanusiaan, Enggak Usah Dipolitisasi
2. Pilih Maruf Amin Tidak Tepat karena Usia
Menurut Syamsuddin Haris, KH Ma'ruf Amin adalah sosok ulama yang sangat berintegritas.
Tetapi, kata Syamsuddin Haris, pilihan terhadap Ma'ruf Amin sebagai Cawapres adalah pilihan yang sangat tidak tepat.
Jabatan Wakil Presiden (Wapres) adalah jabatan yang sangat berat.
Syamsuddin Haris menulis di akun twitternya, "Tdk tepat membebani beliau (Ma'ruf Amin) dgn jabatan cawapres di usia senja."
• Gempa 5 SR Guncang Yahukimo Papua, Tak Berpotensi Tsunami
3. Jokowi Butuh Figur Bernyali dan Visioner