Mengenang saat Dirinya Tunaikan Ibadah Haji, Jokowi Sebut Pelayanan Haji Tahun ini Lebih Baik

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo

Kementerian Agama juga membentuk tim Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) yang terdiri dari petugas layanan umum yang memiliki kemampuan medis untuk mendukung layanan kesehatan pada puncak haji.

Ia berharap, dengan semua inovasi yang dilakukan pemerintah, jamaah haji Indonesia bisa beribadah dengan tenang, memperoleh kemabruran, serta kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat.

"Di saat perhatian kita di Tanah Air tersita oleh aneka isu, sampai Rabu kemarin, sudah 153.675 jemaah haji Indonesia yang tiba di Arab Saudi semenjak keberangkatan pertama 18 Juli lalu.

Mereka terbagi dalam 382 kelompok terbang dari 18 embarkasi haji di seluruh Indonesia.

Saya jadi teringat saat ketika berhaji tahun 2003 bersama istri.

Saat itu, di Tanah Suci, saya menyaksikan jamaah haji Indonesia menikmati fasilitas yang disediakan pemerintah kita, sejak berangkat sampai pulang, dari angkutan darat, pemondokan, makanan, pelayanan kesehatan dan bimbingan ibadah.

Tapi dapat saya pastikan, pelayanan yang diterima lebih 200.000 jamaah haji Indonesia tahun ini akan jauh lebih baik dari saat saya berhaji 15 tahun lalu.

Ini berkat berbagai terobosan dan inovasi yang ditempuh pemerintah, di antaranya rekam sidik jari dan foto wajah jamaah kini dilakukan di Indonesia, bukan di Jeddah atau Madinah, menghindari antrian panjang dan lama setiba di Arab Saudi.

Tahun ini, pemerintah menyewa 165 hotel di Makkah dan 107 hotel di Madinah untuk penginapan jamaah, 32 hotel di antaranya disewa satu musim penuh, tidak dibagi dengan jamaah negara lain, sehingga kita tidak lagi khawatir dengan batas waktu tinggal di hotel.

Jamaah kita kini juga makan dengan bumbu masakan dari Indonesia, yang diracik juru masak asal Indonesia.

Layanan katering bagi jemaah haji Indonesia selama di Makkah ditambah, dari 25 kali, tahun ini menjadi 40 kali, berikut tambahan berupa teh, gula, kopi, saos sambel, kecap dan satu potong roti.

Sementara living cost sebesar 1500 riyal tetap diberikan penuh yang bisa digunakan jemaah untuk keperluan lainnya.

Kementerian Agama juga membentuk tim Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) yang terdiri dari petugas layanan umum yang memiliki kemampuan medis untuk mendukung layanan kesehatan pada puncak haji.

Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, banyak jemaah yang membutuhkan pertolongan kesehatan di areal Jamarat menuju Mina.

Semua inovasi ini demi jamaah haji kita bisa beribadah dengan tenang, memperoleh kemabruran, serta kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat," tulis @jokowi. (*)