"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
Pernyataan Jokowi itu langsung membuat para relawan yang memadati ruangan acara bersorak dan berteriak heboh.
Jokowi membiarkan kehebohan berlangsung sekitar 15 detik sebelum ia kembali melanjutkan arahannya.
"Tapi jangan ngajak (berantem) loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," kata Jokowi lagi-lagi disambut antusias oleh para relawan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi memastikan jajarannya siap untuk menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo.
Sesuai pesan Jokowi, menurut dia para relawan akan berkampanye dengan santun.
Namun, sesuai arahan Jokowi juga, para relawan akan melawan apabila diganggu oleh lawan politik.
"Tentu saja jika kita diajak berkelahi kita tidak akan menghindari. Kita adalah petarung-petarung," kata Budi.
Sementara itu, menanggapi pidatonya yang kini menuai kontroversi, Jokowi akhirnya buka suara.
Presiden Jokowi meminta semua pihak menonton secara lengkap apa yang ia sampaikan agar bisa memberikan komentar secara utuh.
• Alumni UI Lintas Generasi Minta Nama Kampusnya Tak Dijual Ali Ngabalin buat Kepentingan Pilpres 2019
"Dintonton komplet, dong, coba dirunut ke atas, jangan diambil sepotongnya saja. Nanti enak yang mengomentari, kalau seperti itu. Dilihat secara keseluruhan, konteksnya kan kelihatan," ujar Jokowi, Senin (6/8/2018).
Diketahui, pidato tersebut sempat menuai kecaman dari beberapa pihak.
Menurut sejumlah tokoh, apa yang disampaikan Jokowi tidak pantas dan bisa membahayakan masyarakat lantaran memberikan arahan untuk siap "berkelahi". (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)