TRIBUNWOW.COM - Survei dari Sample Regristration System (SRS) 2014 di Indonesia menunjukkan, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9 persen.
Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013, penyebab tertinggi dari munculnya penyakit jantung koroner ini adalah penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung.
Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu datangnya penyakit jantung ini. Sayangnya, tak semua orang menyadarinya.
Berikut ini adalah lima faktor tak terduga penyebab penyakit jantung.
• Budiman Sudjatmiko Menyukai Jokowi karena Sudah Memegang Prinsip Yang Waras Jangan Ngalah
1. Kurang Tidur
Saat kita beristirahat, tubuh bekerja keras untuk memperbaiki DNA, menambah kadar vitamin, dan menghasilkan antioksidan.
Riset telah membuktikan, mereka yang memiliki gaya hidup sehat - seperti olahraga, mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol - 67 persen lebih rendah untuk terhindari dari penyakit jantung.
Periset juga menemukan fakta, mereka yang tidur dengan intensitas yang cukup -7-8 jam dalam semalam, 83 persen lebih rendah untuk terhindar dari penyakit jantung.
Riset tersebut dilakukan dengan mengamati 1.500 orang selama 14 tahun.
Terbukti, bahwa tidur merupakan istirahat terbaik, dan para ahli pun sepakat untuk menjadikan tidur sebagai prioritas demi kesehatan.
• MUA Mengaku sempat Dibuat Panik dengan Permintaan Tasya Kamila Menjelang Acara Pernikahan
Jadi, agar kita memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang baik, para ahli menyarankan agar kita menggunakan ruangan yang sejuk, gelap dan tanpa gangguan, serta menetapkan jam tidur sebelum malam terlalu larut.
2. Kurang Berbahagia
Para ilmuwan telah meminta sekelompok orang dengan risiko penyakit jantung untuk menyelesaikan tes yang mengukur kesejahteraan, optimisme, dan kepuasan hidup.
Setelah meneliti peserta tersebut selama 25 tahun, para periset menemukan fakta, orang yang paling bahagia dan paling optimistis hanya memiliki sepertiga risiko penyakit jantung daripada peserta lainnya.
Bahkan, peserta dengan risiko penyakit jantung tertinggi pun berhasil memotong separuh dari risiko penyakit jantung saat merasakan kebahagaiaan dan optimisme.
• Sri Mulyani Disebut Lelang Miras, Pihak Menkeu Beri Bantahan dan Penjelasan