Kezaliman yang melekat pada siapapun adalah musuh abadi saya..
kezaliman itu musuh Islam dan musuh kemanusiaan...Islam adalah musuh kezaliman...lebih dimusuhi Islam apabila kezaliman ini dibungkus dengan dalil2 suci."
Fahri mengatakan jika dirinya pernah melihat ada pemimpin yang berbuat salah di tubuh PKS.
Menurutnya, itulah yang membuatnya tetap harus kritis.
"Di PKS, saya pernah melihat pimpinan berbuat salah, saya pernah menjadi saksi betapa fatalnya kalau pimpinan salah dan saya pernah hampir tidak tidur untuk mengurusi akibat kesalahan pimpinan.
Ini yang mungkin membuat saya tetap harus kritis karena pimpinan juga manusia biasa." tulis akun @Fahrihamzah, Sabtu (4/8/2018).
• Beredar Isu Dirinya Bersedia Jadi Cawapres, Ustaz Abdul Somad: Hoax
Fahri Hamzah mengatakan apabila seorang pemimpin harus rendah hati dantidak keras kepala.
@Fahrihamzah: "Pemimpin harus rendah hati, jangan sok tahu. Jangan merasa pasti benar dan tidak bisa salah.
Jika berbuat salah, tak ada salahnya melakukan koreksi. Jangan keras kepala sebab kesalahan pimpinan berakibat fatal kepada kita semua. Mari perbaiki jamaah. Tegakkan Hisbah!"
Sebelumnya diberitakan, Mahkamah Agung (MA) menolak gugatan kasasi yang diajukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta terkait pemberhentian Fahri Hamzah dari partai tersebut.
Hal tersebut tampak dari informasi perkara yang diunggah oleh kepaniteraan MA melalui laman resminya.
Atas penolakan ini, maka Fahri Hamzah akan tetap menjadi anggota PKS.
Amar putusan tersebut terdaftar dengan nomor 1876 K/PDT/2018 dengan yang diajukan oleh Pengadilan Jakarta Selatan.
Dalam amar putusan tersebut, tertera pemohon adalah Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera CQ Abdul Muis Saadih, MA Selaku Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS, dkk.
"TOLAK" begitu bunyi amar putusan yang ditetapkan pada 30 Juli 2018 itu.