TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik memberikan tanggapan terkait pernyataan yang dilontarkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelumnya, Luhut sempat menyindir pihak yang ia sebut sebagai 'bekas pimpinan' terkait data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat penurunan angka kemiskinan.
Melalui Twitter-nya, @RachlandNashidik, Rachland menanggapi dengan mengatakan jika kemiskinan yang banyak menuai polemik itu adalah konsep kebijakan The Bottom 40, Jumat (3/8/2018).
Istilah The Bottom 40 tersebut merupakan 40 persen dari jumlah rakyat Indonesia yang berarti sebanyak 100 juta penduduk.
Jumlah inilah yang menurutnya harus lebih diperhatikan pemerintah.
"Dear Pak Luhut, banyak baca saja agar paham konsep kebijakan The Bottom 40, yakni kalangan miskin, sangat miskin dan hampir miskin di sebuah negara. 40% dari jumlah rakyat Indonesia artinya sekitar 100 juta penduduk.
Merekalah yang menunggu perhatian," tulis Rachland.
• Andi Arief Sindir Luhut Pandjaitan: Saya Lihat seperti di Zaman Soeharto Anti Kritik
Tweet Rachland Nashidik (Capture Twitter)
Istilah The Bottom 40 ini mulanya dipakai oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dikutip TribunWow.com dari situs demokrat.or.id, istilah the bottom 40 persen digunakan oleh World Bank Group.
Yaitu 40 persen penduduk golongan bawah di masing-masing negara.
The bottom 40 persen tidak bertentangan dengan data BPS terkait jumlah penduduk miskin.
Klarifikasi ini disampaikan SBY melalui akun pribadinya di Twitter, Rabu (1/8/2018).
Berikut pernyataan SBY selengkapnya:
• 5 Fakta Kebakaran di Gili Lawa Darat Taman Nasional Komodo
"Teman-teman, saya perlu berikan klarifikasi menyangkut pernyataan saya ttg perlunya kita memperhatikan “the bottom 40”.
Banyak yg salah mengerti arti “the bottom 40 persen”, kemudian langsung berikan sanggahan ~ “Tak benar jumlah penduduk miskin 100 juta org”.