TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung tampak hadir dalam acara Deklarasi Relawan Cakra Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Senin (30/7/2018).

Menanggapi hal itu, politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko memberikan komentar melalui Twitter miliknya, @BudimanSudjatmiko, Selasa (31/7/2018).

Mulanya, netizen dengan akun @Takviri mempertanyakan kedatangan Rocky Gerung yang tidak menggunakan seragam yang sama dengan relawan lain.

Karena relawan lain tampak mengenakan seragam hitam dan bertuliskan nama AHY.

"Kenapa Prof @Rockygerung ngga pakai seragam?," tulis netizen @takviri.

Menanggapi hal itu, Budiman Sudjatmiko mengibaratkan Rocky Gerung dengan mitos Sisifus.

• Tanggapi Pidato SBY, Ruhut Sitompul: Yang Berani Kritik Jokowi, di Rumahnya Enggak Ada Cermin

Dikutip dari laman Wikipedia, mitos Sisifus menjadi lambang pencarian makna yang sia-sia oleh manusia.

Mitos tersebut dianggap Budiman pas menggambarkan kedatangan Rocky Gerung yang dianggap sedang berbahagia atas kesia-siaannya.

"Apakah Sisipus perlu pake seragam utk menggelindingkan batu ke atas puncak gunung & kemudian menggelinding ke bawah lagi & lagi, terus menerus? Kita harus membayangkan Sisipus berbahagia atas kesia-siaannya...," jawab Budiman.

Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, ratusan orang berseragam hitam memenuhi Gedung Joang 45, Menteng Jakarta Selatan.

Mereka menamakan diri sebagai Relawan Cakra AHY.

Kehadiran mereka bertujuan untuk mendeklarasikan Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, AHY sebagai pemimpin Indonesia dalam kontestasi Pilpres 2019.

• Ali Ngabalin Tanggapi Pernyataan SBY soal Janji di Pilpres yang Tak Perlu Berlebihan

"Kami deklarasikan Cakra AHY untuk mendorong Bung AHY ikut kontestasi Pilpres tahun 2019," kata Irwan, Koordinator Nasional Cakra AHY, saat memberikan sambutannya, di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Senin (30/7/2018).

Dorongan supaya AHY ikut meramaikan ajang pesta rakyat lima tahunan itu, ditambahkan Irwan, sesungguhnya datang dari seluruh pengurus Relawan Cakra AHY di seluruh Indonesia.

Itu dikarenakan mereka melihat putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut merupakan seorang pemuda yang mampu menjadi inspirasi.