“Kalau boleh harganya Rp 22.000 - 23.000 per kg. Jangan lewat dari Rp 25.000 - Rp 26.000 per kg. Tetapi kalau sudah turun, operasi pasar ini dihentikan, supaya tidak merugikan petani,” ujar Amran, Kamis (19/7).
• Terkait Insiden Neno Warisman, Mardani Ali Sera: Tetap Terus Fokus Sosialisasi 2019 Ganti Presiden
Amran mengatakan, operasi pasar ini tak hanya dilakukan di wilayah Jabodetabek.
Kegiatan ini pun akan dilakukan di wilayah lain.
Dia bilang, pihaknya sudah memberikan surat edaran kepada dinas pangan di provinsi untuk turut menurunkan harga.
Sementara itu, saat ini, harga telur di tingkat konsumen memang sempat melebihi Rp 28.000 per kg.
Sementara, harga acuan di tingkat konsumen yang diatur dalam Permendag No. 58 tahun 2018 sebesar Rp 22.000 per kg.
Amran pun mengatakan, terjadi disparitas harga sebesar 40% - 60% di rantai pasok. Amran mengatakan, ke depannya rantai pasok ini akan terus diperbaiki.
Namun, dia pun meminta supaya para pedagang tidak mengambil untung yang besar. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)