Padahal 14ribu sehari di kehidupan nyata dapat makan apa? Berapa kali kita makan?
Buat ongkos ke sekolah? Bagi yang kerja buat ongkos transport? Apa cukup??
Oleh statistik yang diyakini pemerintah anda tidak miskin.
Tidak perlu bantuan. Tidak perlu kebijakan untuk anda dll.
Itulah mengapa, kita jangan mudah terhibur dgn statistik!
Jangan mudah tepuk tangan yang membuat kita lalai dan kehilangan kesadaran bahwa ekonomi kita sedang bermasalah kesejahteraan rakyat kita dipertaruhkan.
#RakyatMiskin
Kalau bicara kesejahteraan rakyat, masih banyak indikator yang berbicara lain dan dalam kondisi memprihatikan.
Misalnya saja tingkat upah riil buruh yang terus merosot, nilai tukar petani semakin menurun. Padahal mayoritas SDM kita ada di sektor pertanian dan buruh.
• Putri Amien Rais Komentari Kisruh PDIP dengan Perindo saat Pendaftaran Caleg di Kantor KPU
Selama 4 thn Pemerintahan Jokowi, upah nominal buruh tani naik dari Rp 43.808,- perhari ke Rp 50.213,- perhari.
Tetapi, Upah riilnya justru turun dari Rp39.383,- menjadi Rp 37.711,-.
Ini berarti kenaikan upah nominal tidak mampu mengatasi inflasi (kenaikan harga-harga kebutuhan)
Di era pemerintah Pak Jokowi Nilai Tukar Petani yang mencerminkan daya beli petani juga mengalami penurunan khususnya dalam kurun waktu tiga tahun belakangan ini.
Tentu ini sebuah paradoks, karena dalam waktu yang sama tingkat kemiskinan diklaim mengalami penurunan.
Padahal sumber utama kemiskinan adalah kemiskinan pedesaan yang sumber pencaharian utamanya adalah pertanian.
Di satu sisi Lihat hutang kita yang bertambah banyak justru lari ke sektor yang menyerap pekerja paling sedikit.