TRIBUNWOW.COM - Perang cuitan melalui akun Twitter terjadi antara direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar, Minggu (15/7/2018).
Mulanya, akun netizen @agussari memberikan tweet yang mentautkan tangkapan layar dari tweet Dahnil Anzar.
"Jadi, gimana nih, @Dahnilanzar? Siapa membenci siapa, sebetulnya? Perlu berita yang lebih tua lagi, supaya dampaknya lebih besar lagi?," tulis @agussari.
Dalam kicauannya, @agussari juga mencantumkan 'screen capture' unggahan Dahnil.
Dalam screen capture tersebut, Dahnil menautkan kicauannya dengan berita dari CNN yang berjudul 'Freeport Bantah Telah Sepakat Divestasi 51 Persen Saham'.
"A billion step begin with one step (ribuan langkah dimulai dengan satu langkah), dirusak gara-gara pencitraan yang berlebihan," tulis Dahnil dalam kicauannya.
• Dugaan Bom Panci di Mapolres Indramayu, Kapolda Jabar: Pelakunya Ada Dua dan Sudah Ditangkap
• Kebiasaan-kebiasaan yang Harus Dihentikan oleh Setiap Zodiak, Cancer Berhentilah Berpikiran Negatif!
Dahnil pun menjawab akun netizen tersebut dengan tautan yang dianggap telah tayang di tahun 2017 tersebut masih berlaku hingga saat ini.
Karena Rio Tinto, perusahaan asal Inggris yang bergerak di bidang pertambangan yang juga menjadi participating interest (PI) di Freeport menyatakan HoA 51 persen masih perjanjian awal yang tidak mengikat.
"Ada yang salah? Berita itu masih berlaku saat ini, Rio Tinto menyatakan HoA 51 persen masih perjanjian awal yang tidak mengikat, jadi sama saja," jawab Dahnil.
Jawaban dari Dahnil mendapat tanggapan dari Yunarto.
"Berita tahun 2017 itu isinya memang terkait dengan Rio Tinto katakan bahwa ini masih HoU? Sudahlah ngaku saja kecepetan ngasih komen ke berita lama... Semua pernah salah kok, ngaku gak ngurangin wibawa anda," tulis Yunarto.
Ketua Umum PP Muhammadiyah ini pun menjawab jika tweet-nya di awal adalah membahas tentang 'satu langkah yang perlu di apresiasi namun dirusak oleh pencitraan yang lebay'.
Ia juga menambahkan jika statemen Rio Tinto mengatakan jika kesepakatan tersebut belum mengikat.
"Anda ngomong apa bro? Substansi komentar saya terkait one step yang perlu di apresiasi namun sayang dirusak oleh pencitraan lebay, karena statement Rio Tinto di Bloomberg juga sama, HoA belum mengikat seperti pun diberita tersebut, jadi tidak ada yang Hoax. Kalian yang menuduh," jawab Dahnil.
TwitWar Yunarto Wijaya dan Dahnil Anzar (Capture Twitter)
Yunarto pun menjawab "Btw kapan saya sebut hoax dan menuduh? Saya punya pendapat komentar anda mungkin kecepetan tanpa liat itu artikel kapan... Kalo saya salah tafsir ya mungkin jg.. Ini diskusi kok,"
Dahnil kembali membalas dengan mengatakan bahwa berita sebelumnya juga mengatakan jika Rio Tinto telah mengerluarkan statemen, sehingga Dahnil menyimpulkan jika akun 'tuyul' dan rombongan Yunarto segera menuduh.
"Tidak kecepatan Mas. Wong jelas berita-berita sebelumnya Rio Tinto sudah keluarkan statement. Makanya saya buat kesimpulan seperti itu ketika muncul posting dari salah satu akun Bang @adamWH68 tapi, seperti biasa akun-akun Tuyul dan rombongan anda langsung produksi narasi menuduh :-). Tapi, it was Oke," jawab Dahnil.
Tweet Dahnil Anzar dan Yunarto Wijaya (Capture Twitter)
Yunarto pun membantah jika Dahnil lah yang cepat menuduh.
"Rombongan saya? Kali ini jelas anda terlalu cepat menuduh, " jawab Yunarto.
• Sindir Pimpinan DPR, Tsamara Buat Tagar 2019 DPR Berubah: Yakin yang Seperti Ini Mau Diteruskan?
Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Kontan, pemerintah melalui holding industri pertambangan yakni PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) sudah menyepakati harga divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) senilai US 3,85 miliar dolar.
Dengan rincian, harga participating interest (PI) 40% milik Rio Tinto seharga US 3,5 miliar dolar dan 9,36% saham milik PT Indocopper Investama yang sepenuhnya dimiliki oleh Freeport McMoRan.inc seharga US 350 juta dolar.
Setelah dihitung-hitung, ada perbedaan perhitungan harga antara participating interest Rio Tinto dengan saham milik Indocoper Investama.
Sebagai hitungan sederhana, jika kedua harga itu ditarik menjadi 100% harusnya akan mendapatkan harga yang sama. Namun ini berbeda.
Berdasarkan hitungan Kontan.co.id, jika harga 40% participating interest Rio Tinto senilai US 3,5 miliar dolar.
Maka, harga 100% participating interest Rio Tinto adalah 8,75 miliar dolar.
Sedangkan, harga 9,36% saham Indocopper senilai US 350 juta dolar jika menggunakan perhitungan 100% maka jadinya US 6,25 miliar.
Head of Corporate Communications Inalum Rendi A. Witular mengatakan, ada cara penghitungan yang berbeda antara participating interest Rio Tinto dengan saham Indocopper Investama.
Menurutnya, menghitung participating interest tidak bisa disetarakan sebagai saham terlebih dulu.
Lagi pula, dalam klausul perjanjian antara Freeport Indonesia dan Rio Tinto telah disepakati, bahwa Rio Tinto baru bisa merubah participating interest menjadi saham di tahun 2022.
“Jadi hitungannya 40% saja, tidak bisa ditarik 100% karena ini participating interest. Kenapa lebih besar, ya karena perhitungannya adalah proyeksi cash flow dari produksi sampai 2041 itu yang dihitung,” kata Rendi, Jumat (13/7/2018). (TribunWow.com/Tiffany Marantika)